Instagram Diduga Salahgunakan Data Pengguna Remaja, Kena Denda Rp 5,9 Triliun!

Selasa, 06 September 2022 | 20:20
Unsplash/Claudio Schwarz

Ilustrasi aplikasi Instagram yang diduga salahgunakan data pengguna remaja

Nextren.com -Penyalahgunaan data pengguna telah menjadi masalah bagi sejumlah platform sosial media, termasuk Instagram.

Baru-baru ini, Instagram diduga menyalahgunakan data pengguna usia remaja.

Dilansir dari The Verge, Meta sebagai perusahaan induk Instagram didenda oleh Komisi Perlindungan Data Irlandia karena menyalahgunakan data remaja.

Komisi Perlindungan Data Irlandia mendenda Meta senilai USD 402 juta USD atau sekitar Rp 5.9 Triliun.

Juru bicara Caolmhe McGuire mengatakan bahwa keputusan untuk mendenda Instagram telah matang karena didasarkan pada penyelidikan.

McGuire mengatakan bahwa rincian lengkap dari keputusan tersebut akan dipublikasikan pekan ini.

Baca Juga: Cara Memergoki Pacar Selingkuh Pakai Instagram, Dijamin Mudah dan Cepat

Sebelumnya, Komisi Perlindungan Data Irlandia telah melakukan investigasi selama hampir 2 tahun untuk menyelidiki pelanggaran-pelanggaran Instagram.

Hasil investigasi menunjukan bahwa Instagram melanggar 2 aturan General Data Protection Regulation (GDPR) yang berlaku di Uni Eropa.

Pelanggaran pertama adalah Instagram memungkinkan pengguna muda berusia 13 hingga 17 tahun untuk membuat akun bisnis.

Peralihan dari akun pribadi ke akun bisnis membuat informasi kontak remaja tersebut tersedia untuk umum.

Bagi yang belum tahu, pengguna terkadan beralih ke akun bisnis karena jenis akun bisnis untuk mengakses fitur analytic engagement.

Pelanggaran kedua, Instagram diduga membuat akun beberapa pengguna remaja menjadi publik secara default.

Catatan The Verge menunjukan bahwa denda dari Komisi Perlindungan Data Irlandia ini adalah denda besar ketiga yang dikenakan kepada Meta.

Baca Juga: Instagram Reels Kedatangan Fitur Cross-Post dan Add Yours, Begini Cara Kerjanya

Meta dan Instagram belum menanggapi masalah denda dari Komisi Perlindungan Data Irlandia.

Kendati demikian, kasus ini menunjukan bahwa cara Instagram menangani pengalaman online pengguna mendapat pengawasan ketat dari regulator.

Dalam beberapa tahun terakhir, Instagram mendapat pengawasan ketat karena masyarakat menyadari bahaya sosial media bagi kesehatan mental anak dan remaja.

Bersamaan dengan ketatnya pengawasan, Instagram juga memperbaiki platform dengan mengembangkan beragam fitur privasi dan keamanan pengguna remaja.

CEO Instagram Adam Mosseri mendukung penuh pengembangan fitur perlindungan anak dan remaja di Instagram.

"Saya harus percaya orang tua akan lebih memilih opsi bagi anak-anak mereka untuk menggunakan versi Instagram yang sesuai usia dan memungkinkan mereka memberi pengawasan ke anak mereka," ujar Adam Moserri dalam sebuah pernyataan tahun lalu.

Adam Mosseri juga berjanji untuk bekerja sama dengan regulator untuk mewujudkan platform Instagram yang aman dan nyaman untuk anak dan remaja.

(*)

Editor : Wahyu Subyanto