Sesama NATO RIbut, Turki Tuduh Yunani Bidik Jet Tempur yang Dalam Misi Pengintaian

Senin, 29 Agustus 2022 | 20:37
Azernews

Rudal S-300 buatan Rusia

Nextren.com - Sudah sejak lama Turki dan Yunani sebagai negara tetangga dan sesama anggota NATO, berselisihbtentang batas laut dan udara. Tak heran jika Angkatan Udara keduanya berpatroli hampir setiap hari dan melakukan misi pengintaian di sekitar pulau-pulau Yunani dekat garis pantai Turki. Pada hari Minggu kemarin (28/8), Turki menuduh Yunani memakai sistem pertahanan udara buatan Rusia untuk mengganggu jet tempur Turki yang sedang dalam misi pengintaian. Gangguan Yunani itu disebut Turki sebagai sebagai tindakan bermusuhan.Menurut sumber Kementerian Pertahanan Turki, insiden yang terjadi pada 23 Agustus lalu itu terjadi saat sistem rudal S-300 milik Yunani di Pulau Kreta, mengunci jet tempur F-16 Turki yang terbang di atas 10.000 kaki barat Rhodes.

Baca Juga: Ukraina Minta NATO & AS Kirim Rudal S-300, Bisa Serang 12 Jet Tempur SekaligusHal itu dianggap Turki tidak sesuai dengan semangat aliansi (NATO), dan identik dengan tindakan bermusuhan di bawah aturan keterlibatan NATO.Dilansir Channel News Asia, terlepas dari tindakan permusuhan itu, sumber Kementerian Pertahanan Turki menyatakan bahwa jet tempur Turki berhasil menyelesaikan misi pengintaian yang direncanakan dan kembali ke pangkalan dengan selamat.Bagaiana sikap Yunani terhadap tuduhan tindakan bermusuhan itu?Sumber Kementerian Pertahanan Yunani menyangkal tuduhan itudan menyatakan bahwa sistem rudal S-300 Yunani tidak pernah mengunci jet tempur F-16 Turki.Dalam beberapa bulan terakhir, Turki mengeluhkan tindakan provokatif Yunani, dan langkah seperti itu dianggap bisa merusak upaya perdamaian.

Baca Juga: Jepang Siapkan 1.000 Rudal Jelajah untuk Hadapi Ancaman China, Makin Panas!Yunani menuduh pihak Turki terbang di atas pulau-pulau Yunani. Sedangkan Turki menyatakan bahwa Yunani menempatkan pasukan di pulau-pulau di Laut Aegea yang melanggar perjanjian damai pasca Perang Dunia I dan II. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menghentikan dialog dengan Yunani, setelah menuduh Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis melobi agar AS menjual senjata ke negaranya.

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya