Aneka Quotes Hari Kemerdekaan RI ke-77, Cocok Dijadikan Status Nih!

Selasa, 09 Agustus 2022 | 17:00
Nextren

Ilustrasi quotes hari kemerdekaan untuk status sosmed

Nextren.com -Hari Kemerdekaan RI yang jatuh setiap tanggal 17 Agustus menjadi ajang masyarakat untuk mengenang kembali sejarah perjuangan bangsa.

Momen hari kemerdekaan juga sering dijadikan sebagai ajang untuk menunjukan rasa nasionalisme masyarakat Indonesia.

Masyarakat Indonesia memiliki beragam cara untuk menyampaikan rasa nasionalisme di hari kemerdekaan, salah satunya melalui sosial media.

Mengutip quotes atau kutipan menarik dari pahlawan nasional menjadi hal yang lumrah dalam momen perayaan HUT RI ke 77.

Dengan mengutip quotes pahlawan nasional, kita dapat menyelami pemikiran-pemikiran pahlawan nasional dan mengadaptasikannya pada kehidupan modern.

Nah, kali ini Nextren akan membagikanQuotes Hari Kemerdekaan RI ke-77. Simak selengkapnya!

Baca Juga: Sambut Hari Kemerdekaan Indonesia Ke-77, OPPO Bikin Kampanye 77PortraitAnakBangsa

1. "Takdir adalah kepastian, tapi hidup harus tetap berjalan. Proses kehidupan adalah hakikat, sementara hasil akhir hanyalah syariat" - Pangeran Diponegoro.

2. "Indonesia tidak akan berchaya karena obor besar di Jakarta, tapi akan bercahaya karena lilin-lilin di desa" - Muhammad Hatta.

3. "Hidup yang tidak dipertaruhkan tidak akan pernah dimenangkan" - Sutan Sjahrir.

4. "Bebek berjalan berbondong-bondong, akan tetapi burung elang terbang sendirian" Soekarno.

5. "Kalau perempuan itu baik, maka jayalah negara. Tetapi kalau perempuan itu buruk, maka runtuhlah negara" - Soekarno.

Baca Juga: Sambut Hari Kemerdekaan Indonesia Ke-77, OPPO Bikin Kampanye 77PortraitAnakBangsa

6. "Berpikir besar kemudian bertindak" - Tan Malaka.

7. "Idealisme adalah kemewahan terakhir yang hanya dimiliki oleh pemuda" - Tan Malaka.

8. "Jika kalian ingin menjadi pemimpin besar, menulislah seperti wartawan dan bicaralah seperti orator," HOS Tjokroaminoto.

9. "Di mana ada kemerdekaan di situ harus ada disiplin yang kuat" - Ki Hadjar Dewantara.

10. "Cuma manusia pengecut atau curang yang tiada ingin melakukan pekerjaa yang bermanfaat untuk masyarakat sekaran dan di hari kemudian" - Tan Malaka.

(*)

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya