Fitur dalam standar Application Programming Interface (API) yang berguna untuk memantgau kondisi baterai di Android muiai diaplikasikan untuk melacak perangkat yang bersangkutan. API ini terintegrasi dengan browser populer seperti Chrome, Firefox, dan Opera.Dengan demikian, peramban-peramban di atas bisa "memata-matai" kondisi baterai perangkat Android yang dipakai pengguna.Dikutip Nextren dari BGR, Kamis (6/8/2015), jika API tersebut bisa diakses oleh website atau aplikasi web, maka website itu bisa mendeteksi kondisi baterai perangkat Android kamu.Jika baterai ternyata sudah lemah, atau tinggal sedikit dayanya, maka otomatis browser atau website akan mengaktifkan mode low-power dengan mematikan beberapa fitur tertentu yang dianggap boros baterai.Website akan menerima informasi tertentu tentang kondisi baterai smartphone, termasuk berapa daya yang tersisa (dalam hitungan detik), atau persentase kapasitas baterai yang tersisa.Menurut BGR, metode browser atau website yang memata-matai kondisi baterai ini sepenuhnya adalah legal, dan berjalan di background tanpa data informasi pengguna yang diambil.Metode ini juga tidak berbahaya, karena ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk melacak website apa saja yang dikunjungi pengguna. Beberapa peneliti keamanan dari Perancis dan Belgia mengatakan API ini bisa dipakai untuk melacak posisi pemakai smartphone.Namun karena API akan melalukan update kondisi baterai dalam waktu 30 detik sekali, maka pelacakan posisi juga bergantung pada update API ini, yaitu setengah menit sekali. Namun sekali lagi, untuk melakukan pelacakan, seseorang membutuhkan aplikasi pihak ketiga dan cara tertentu untuk melakukannya.
Posisi Android Bisa Dilacak lewat Kondisi Baterai
Jumat, 07 Agustus 2015 | 11:20
ist
Editor : Oik Yusuf
Sumber BGR