Nextren.com -Membahas deep web tak akan lengkap jika tak membahas kasus deep web terpopuler.
Mempelajari kasus deep web dapat membuat kita melihat sisi-sisi deep web yang tak sepenuhnya buruk.
Salah satu kasus deep web terpopuler hingga saat ini adalah kasus Edward Snowden yang membocorkan borok badan intelijen AS pada tahun 2013.
Edward Snowden sendiri merupakan sosok mantan karyawan CIA yang berada di bawah instansi Nasional Security Agency (NSA), Amerika Serikat.
Snowden menjadi salah satu dari sekitar 1.000 orang administrator sistem NSA yang diizinkan menjelajahi sistem.
Ia membocorkan beberapa dokumen rahasia NSAmenunjukan bahwa lembaga tersebutmelakukan pengintaian terhadap panggilan telepon dan komunikasi puluhan juta warga di seluruh penjuru dunia.
Baca Juga: Buronan Pemerintah AS Ajari FBI Cara Membobol iPhone
Edward Snowden menggunakan jaringan deep web untuk melakukan aksi nekatnya tersebut.
Menurutpakar keamanan, Edward Snowden menggunakan Tor Network untuk mengirim informasi tentang program pengawasan PRISM yang mengintai panggilan telepon dan webcam masyarakat.
Dokumen tersebut dikirimkan ke Washington Post dan The Guardian pada Juni 2013.
2 media besar tersebut kemudian menerbitkan berita yang mengungkap program pengawasan NSA kepada publik.
Dalam waktu sekejap, berita tentang pengawasan NSA ini mengguncangkan dunia dan masyarakat mulai mengecam kinerja badan intelijen AS tersebut.
Sementara itu, Edward Snowden menjadi orang buruan nomor 1 bagi pihak berwajib AS karena telah mebocorkan data rahasia negara.
Menariknya, Edward Snowden tak ingin identitasnya disembunyikan dalam pemberitaan tersebut.
Dalam wawancara dengan The Guardian, Edward Snowden menolak menyembunyikan identitasnya karena ia melakukan hal yang benar.
"Saya tidak berniat menyembunyikan siapa saya karena saya tahu saya tidak melakukan kesalahan apa pun," ujarnya kepada The Guardian.
Baca Juga: DeSnake Ungkap Sistem Keamanan AlphaBay di Deep Web, FBI Tak Mampu Tembus?
(*)