Apakah Pengisian Cepat Hape Berdampak Buruk untuk Baterainya?

Rabu, 15 Juni 2022 | 17:36
Xiaomi

Ilustrasi pengsian cepat 120W Xiaomi Redmi Note 11 Series

Nextren.com - Pengisian cepat adalah cara mudah untuk mengisi ulang baterai smartphone kalian, asalkan perangkat mendukungnya.Tetapi apakah pengisian daya yang menghemat waktu ini bisa berdampak negatif pada masa pakai baterai?Proses pengisian Secara Bertahap untuk Melindungi BateraiPengisian cepat pada dasarnya tidak berbahaya untuk baterai smartphone kalian. Pengisi daya cepat tidak dapat “membebani” baterai, karena smartphone hanya akan meminta daya sebanyak yang bisa ditanganinya. Artinya kalian bisa dengan aman memakai pengisi daya USB yang memompa lebih banyak watt ke tingkat pengisian maksimum smartphone.

Baca Juga: Harga dan Spesifikasi realme GT Neo3 di Indonesia, Ada Charger 150W Untuk 50 Persen Dalam 5 MenitBaterai smartphone hanya bisa memakai pengisian cepat untuk waktu yang terbatas, seperti dilansir dari howtogeek. Sebabnya, baterai lithium-ion mengisi dalam tiga fase, yaitu :1. Fase pengisian lambat 2. Pengisian arus konstan dengan tegangan meningkat dari waktu ke waktu.3. Pengisian dengan tegangan konstan akhir di mana arus akan dikurangi secara perlahan. Tujuannya untuk mencegah pengisian yang berlebihan dan kerusakan pada sel baterai. .Pengisian cepat hanya berfungsi selama fase kedua, yaitu dalam kondisi arus konstan.Itulah sebabnya banyak produsen smartphone mengiklankan periode pengisian cepat, misalnya, "isi daya hingga 50% dalam 30 menit". Setelah fase tegangan konstan akhir dimulai, maka pengisian dilanjutkan pada tingkat standar.Pengisian Cepat Dapat Menghasilkan Lebih Banyak PanasSemakin cepat daya disimpan dalam sel lithium-ion, maka semakin banyak panas yang dihasilkan. Hal ini berarti pengisian cepat akan menghasilkan lebih banyak panas daripada pengisian "lambat" standar. Hal ini bisa menjadi masalah, karena panas yang berlebihan akan menurunkan baterai lithium-ion. Pengisian cepat bisa mempersingkat masa pakai baterai dibandingkan dengan menggunakan pengisi daya standar.

Baca Juga: Oppo Rilis Fast Charger 150W: Isi Penuh Baterai Cukup 15 Menit, Versi 240W DisiapkanSebagian besar riset yang melihat panas dari sel lithium-ion pengisian cepat kini difokuskan pada baterai kendaraan listrik.Ukurannya jauh lebih besar daripada baterai yang ditemukan di smartphone. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa metode pengisian cepat ternyata lebih cepat menurunkan usia sel baterai daripada pengisian standar.Karena suhu ekstrem adalah musuh baterai lithium-ion, maka memakai smartphone di lingkungan yang sangat panas atau dingin, atau membiarkan smartphone di bawah sinar matahari penuh juga bisa merusak baterai .Untuk mendapatkan kinerja maksimal dari baterai hape, maka pakai pengisian cepat hanya saat penting atau terburu-buru. Di kondisi lainnya, maka pakai pengisi daya standar saja saat tidak sedang terburu-buru.Baterai Smartphone Bisa DigantiPenggantian baterai smartphone relatif terjangkau dibandingkan dengan harga ponsel baru. Apple mengenakan biaya $49 hingga $69 (tergantung tipenya) untuk penggantian baterai di luar garansi. Hasilnya diklaim akan mengembalikan hapemu ke kondisi baru dalam hal kinerja baterai.

Baca Juga: OPPO A96 Akan Segera Hadir di Indonesia Boyong Memory Besar & Charger Yang Kencang

Banyak perangkat Android dibekali baterai yang bisa diganti pengguna dengan mudah, sementara baterai di produk lain bisa diservis oleh pabrikan atau pihak ketiga dengan biaya yang terbilang sedang. Perangkat iPhone dan Android bisa diservis dan diganti dengan baterai baru menggunakan suku cadang dan panduan yang tersedia dari sumber daya seperti iFixit.Baterai akan menurun seiring waktu bahkan dengan penggunaan yang ideal. Dengan memahami kapan saatnya mengganti baterai dan bagaimana hal ini bisa meningkatkan kinerja bisa membantu mengoptimalkan smartphone.

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya