Viral Hijaber Pamer Payudara di TikTok, Psikolog: Dia Cari Jalan Pintas

Senin, 30 Mei 2022 | 17:30
TikTok/babbyca666

Hijaber yang viral pamerkan belahan pay*dara di TikTok minta maaf.

Nextren.com- Platform media sosial tengah diramaikan oleh fenomena viral hijaber pamer payudara di TikTok.

Meski diunggah ke TikTok, namun video yang dipublikasi oleh akun @babyca666 itu turut mengundang komentar dari platform lain.

Tercatat sejumlah netizen merasa heran dengan pemilik akun TikTok tersebut.

Pasalnya TikTokers wanita itu tampil mengenakan hijab namun memposting video yang vulgar dan memamerkan payudara.

Peristiwa viral hijaber pamer payudara di TikTok turut mengundang komentar dari seorang ahli di bidang psikologi.

Dilansir dari Kompas, Senin (30/5), Hening Widyastuti, sebagai praktisi psikologi menyebut kalau apa yang dilakukan oleh TikTokers tersebut adalah hal yang berkaitan dengan psikologis.

Hening menyatakan kalau ada perasaan puas ketika seseorang bisa mencapai tujuannya yaitu terkenal, konten viral, dan banyak diketahui oleh netizen di dunia maya.

Hujatan dan komentar negatif dari netizen pun biasanya hanya dianggap angin lalu dan tidak akan dipedulikan oleh orang yang memiliki tujuan tersebut.

Dikatakan kalau biasanya mereka juga tidak memikirkan jangka panjang dari tindakan yang diperbuatnya.

Baca Juga: Awas Modus Baru Jebakan Scam 'Gadis Idola' di Tiktok, Akun Facebook dan Pulsa Jadi Incaran!

"Secara proses di internalnya terdorong kuat untuk dia (berpikir), 'saya harus terkenal'," ucap hening dikutip dari Kompas.

"Dia cari jalan pintas, tapi gak memikirkan dampaknya," tambahnya.

Lebih lanjut, psikolog tersebut juga memprediksi kalau ada kemungkinan seseorang yang dapat bertindak seperti hijaber pamer payudara di TikTok ini adalah orang yang di lingkungan aslinya tidak banyak dikenal.

"Mungkin dia di lingkungan teman-temannya bisa jadi sebetulnya bukan orang yang populer," ungkap Hening.

Dan Hening pun menjelaskan kalau fenomena viral hijaber pamer payudara di TikTok bukan lah contoh kasus yang pertama.

Sebelumnya juga sempat ada hal-hal serupa yang menggemparkan dunia maya.

Ia menyatakan kalau kebanyakan pelaku kegiatan tersebut hanya ingin memperlihatkan bahwa mereka bisa dan mampu.

"Di dalam dirinya ada rasa ingin menunjukkan 'aku gak seperti yang kalian pikir', aku juga bisa membuktikan'," tutur Hening.

Oleh karenanya, psikolog tersebut menyarankan agar sebaiknya untuk melihat terlebih dahulu seperti apa lingkungan pertemanan dari TikToker yang viral tersebut.

"Yang perlu dikaji ulang adalah lingkungan pertemanannya seperti apa," ujar Hening.

Sebab Hening menilai bahwa lingkungan sangat berperan penting dalam pembentukan pola pikir individu.

(*)

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya