Mendagri Singapura Sebut UAS Sebarkan Ajaran Ekstremis ke Warga, Remaja ini Jadi Korbannya!

Selasa, 24 Mei 2022 | 11:00

Ustad Abdul Somad atau UAS

Nextren.com -Singapura kembali angkat bicara setelah munculnya aksi unjuk rasa yang dilakukan pendukung Ustaz Abdul Somad (UAS) di depan Kedutaan Besar Singapura untuk Indonesia.

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Singapura K Shanmugam memberi klarifikasi seputar alasan kuat di balik insiden pengusiran UAS Singapura pada Senin (16/5).

Dilansir dari Kompas.com, Mendagri Singapura mengklaim bahwa UAS telah menyebarkan ajaran ekstrimis dan meradikalisasi sejumlah warga di Singapura.

Baca Juga: Sejak Lama BBM Indonesia Dikirim ke Singapura Lalu Diimpor Lagi, Bikin Tekor Terus!

K Shanmugam dalam pernyaaannya mengatakan bahwa UAS telah berada dalam radar pemantuan otoritas Singapura dalam waktu yang lama.

UAS disebut telah memengaruhi sejumlah warga Singapura untuk bertindak radikal.

"Somad dikenal menyebarkan ajaran ekstremis dan segregasi yang tidak dapat diterima di masyarakat multi-ras dan multi-agama Singapura," ujar Mendagri Singapura seperti dikutip dari Kompas.com.

Baca Juga: Jumlah Kekayaan Pendiri Shopee Terungkap, Orang Terkaya di Singapura!

Mendagri Singapura turut memberikan contoh kasus tentang pengaruh negatif yang diberikan UAS kepada warganya.

K Shanmugam mengungkapkan bahwa remaja Singapura berusia 17 tahun yang tak disebutkan identitasnya telah terpapar paham radikal dari UAS.

Remaja 17 tahun ini meyakini bahwa bergabung dengan kelompok milisi dan meninggal sebagai pelaku bom bunuh diri akan mengantarkannya ke surga.

Bagi remaja tersebut, aksi bom bunuh diri membela Islam akan membuatnya masuk ke golongan umat yang berjihad.

Atas pemikiran radikalnya, Mendagri Singapura mengatakan bahwa remaja tersebut telah ditahan oleh Departemen Keamanan Dalam Negeri Singapura pada Januari 2020.

Baca Juga: Hasil Riset: Sistem Keamanan Cyber Indonesia Kalah Dari India dan Singapura

Shanmugam menyebutkan bahwa remaja tersebut mendapat pengaruh radikal dari ceramah-ceramah agama UAS di platform YouTube.

Menteri bersia 63 tahun itu menyoroti ceramah UAS yang mengatakan bom bunuh diri adalah sesuatu yang benar dilakukan untuk konflik Israel dan Palestina.

Ia menegaskan bahwa pihak berwenang Singapura akan mengambil tindakan tegas dan memenjarakan siapapun yang menyebarkan ajaran UAS di Singapura.

"Ajaran, bahasa, dan retorikanya jelas-jelas sangat memecah belah dan tak dapat diterima di Singapura," ujar Shanmugam.

"Kita adalah negara yang menjaga keharmonisan antara ras dan agama satu sama lain," sambungnya.

(*)

Tag

Editor : Wahyu Subyanto