Nextren.com - Sejak seri iPhone 12 2020, Apple mulai menjual iPhone tanpa charger dan kabel Earphone kabel.
Saat ditanya alasannya, Apple berdalih bahwa ukuran kotak yang lebih kecil bisa memuat 70% lebih banyak saat dikirimkan.
Apple beralasan bahwa strategi itu akan mengurangi emisi karbon tahunan sebesar 2 juta metrik ton, setara dengan emisi dari 500.000 mobil di jalanan.
Namun kini Apple dan Samsung terkena denda jutaan dolar di Brasil, karena mereka tidak menyertakan charger dalam paket penjualan smartphone mereka.
Tetapi Apple juga akan mendapat keuntungan dari keputusan mereka itu dengan dua cara, dilansir Phonearena (19/5).
Baca Juga: Apple Siapkan Charger USB Type-C Dual Port 35W, Rilis Tahun Ini?
Pertama, strategi itu bisa menghemat uang dengan tidak menyertakan charger dan earphone di kotak penjualan.
Kedua, Apple akan meraup uang lagi saat pelanggan memutuskan untuk membeli charger terbaru dan tercepat untuk iPhone baru mereka.
Dan tentu saja, banyak dari pembeli iPhone tersebut akhirnya akan membeli sepasang earphone AirPod. Apple menang dua kali dalam hal ini.
Sementara Samsung merespons seperti yang selalu dilakukan Samsung saat Apple membuat perubahan besar pada perangkat kelas atasnya.
Awalnya Samsung mengolok-olok Apple karena tidak menyertakan charger dan earphone.
Namun akhirnya Samsung menghapus semua postingan media sosial mereka yang disebarluaskan saat mengolok-olok Apple.
Lalu Samsung mulai meniru strategi Apple yang tidak menyertakan jack headphone 3.5mm sejak penjualan iPhone 7.
Namun bulan lalu, seorang hakim di Brasil memutuskan bahwa Apple harus mengganti uang konsumen senilai $1.081 (Rp 15,8 juta) karena iPhone yang dibelinya tidak dilengkapi dengan charger, sehingga melanggar undang-undang konsumen di negara tersebut.
Secara khusus, Pasal 39 Kode Konsumen (CDC) di Brasil memang melarang cara penjualan seperti itu.
Undang-undang tersebut mencegah Apple menjual iPhone dan charger dalam transaksi terpisah.
Baca Juga: Apple Raup Untung Besar Berkat Jual iPhone Tanpa Charger dan EarPods
Samsung juga terkena dendan seperti Apple. Samsung harus membayar denda di Brasil karena tidak memasukkan charger ke dalam kotak penjualan seri Galaxy-nya.
Sejauh ini menurut SamMobile, lembaga perlindungan konsumen (bernama Procon) di Sao Paulo Brazil, telah mendenda Apple setara dengan $2,1 juta (Rp 30,7 triliun).
Procon di Fortaleza menuntut Apple dan Samsung denda setara dengan $5,2 juta (Rp 76 triliun) meskipun tidak jelas apakah denda ini berlaku untuk kedua produsen digabungkan atau masing-masing.
Dari strategi penjualan tanpa charger dan earphone itu, Apple dilaporkan telah menghemat lebih dari $6,5 miliar (Rp 95 triliun).
Tapi Samsung dan Apple bisa menghadapi lebih banyak denda lagi nantinya, jika masih bersikeras menjual perangkatnya tanpa charger dan earphone.
Masih ada lebih dari 900 Procons di seluruh Brasil yang bisa membuka proses tuntutan terhadap dua raksasa teknologi tersebut.
Akhirnya Samsung membuat perubahan strategi penjualan di Brasil untuk menghindari tindakan administratif yang lebih berat nantinya.
Kini di Brazil, Samsung Galaxy A53 dikirimkan dengan charger, padahal di sebagian besar negara lain, dijual tanpa charger.
Namun meski Apple telah membayar denda dan terkena denda lagi nantinya, Apple disebut tetap bisa unggul di Brasil.
Menurut laporan koran awal tahun ini, penjualan tanpa charger dan earphone di kotak penjualan iPhone 12 dan iPhone 13, membuat Apple bisa menghemat $6,5 miliar (Rp 95 triliun).
Baca Juga: Terjadi Lagi, Samsung Hilangkan Adapter Charger di Galaxy A Series
Sedangkan denda yang harus dibayar di Sao Paulo Brazil adalah $2,1 juta (Rp 30,7 triliun).
Namun angka perkiraan serupa untuk Samsung belum dihitung.
Jika konsumen perlu membeli charger untuk hape baru, Samsung membebankan biaya $49,99 (Rp 731 ribu) dari toko online-nya untuk charger kabel 45W.
Sedangkan bagi konsumen iPhone yang perlu membeli adaptor daya, maka charger USB-C 20W bisa dibeli seharga $19.
Perhatikan bahwa Apple tidak menyertakan kabel data untuk pembelian charger seharga $19 (Rp 278 ribu) tersebut.
Jika konsumen ingin kabel USB-C, maka perlu menambah lagi $19 untuk kabel 1 meter, atau $29 (Rp 424 ribu) untuk kabel 2 meter.
Bagaimana menurutmu?
Apakah itu strategi cerdik atau licik dari Apple dan Samsung? Silahkan tulis komentarmu ya!