Presiden Putin Bakal Lengser Setelah Serang Ukraina, Ini Penyebab Sebenarnya Menurut Intelijen

Senin, 23 Mei 2022 | 20:27
Flickr/www.kremlin.ru

Presiden Rusia, Vladimir Putin

Nextren.com - Hanya satu orang di dunia yang bisa menghentikan serangan Rusia ke Ukraina, yaitu Presiden Rusia Vladimir Putin.

Namun kabar tak sedap muncul tentang Vladimir Putin, yaitu dia akan lengser sebagai Presiden Rusia setelah menyerang Ukraina.

Saat ini, Putin masih berusaha merebut wilayah kekuasaan Presiden Uktraina, Volodymyr Zelensky.

Namun Zelensky kini makin kuat setelah mendapat bantuan dan motivasi dari Presiden Polandia, Andrzej Duda.

Andrzej Duda bahkan menemui Zelenksy dan mendukungnya supaya tak menuruti kemauan Putin.

Baca Juga: Musuh dalam Selimut, China Tega Permalukan Vladimir Putin di Perang Rusia dan Ukraina

Dia juga tak mau jika Ukraina kehilangan wilayah dengan memberikan wilayahnya ke Rusia.

Duda menemui Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky bersama Anggota Parlemen Ukraina di Kiev, Minggu (22/5/2022).

Saat Zelensky mendapat dukungan, Putin malah dikabarkan akan segera lengser.

Mantan Pemimpin intelijen Inggris memperkirakan Presiden Rusia, Vladimir Putin bakal lengser pada 2023.

Hal itu diungkapkan oleh mantan Kepala MI6 Richard Dearlove.

Menurut Dearlove hal itu diyakini karena kondisi kesehatan Putin yang menurun.

Bahkan Dearlove yang merupakan “C” di MI6 hingga 2004, menegaskan Putin bakal lengser karena dimasukkan ke sanatorium.

Isu mengenai kesehatan Putin terus berkembang setelah Rusia melakukan penyerangan ke Ukraina.

Putin sempat dikabarkan mengalami Parkinson, dan juga kanker, setelah laporan mengenai ahli kanker dan sejumlah dokter sering bertemu dengan Putin.

Apalagi, laporan menyebutkan bahwa penyerangan Rusia ke Ukraina diharapkan Putin sebagai bentuk warisannya untuk negara pecahan Uni Sovyet tersebut.

Baca Juga: Rusia Pamer Senjata Laser 'Peresvet': Bisa Butakan Satelit dan Lumpuhkan Penerbangan

Tetapi, Dearlove menegaskan bahwa waktu Putin memimpin Rusia sudah tak lama lagi.

“Saya pikir ia akan tersingkir pada 2023, tetapi mungkin karena masuk ke sanatorium, yang mana membuatnya tak bisa memimpin Rusia,” katanya di podcast One Decision dikutip dari Daily Mail, Minggu (22/5/2022).

“Saya tak mengatakan bahwa ia tak akan muncul dari sanatorium, tetapi ia tak akan memimpin Rusia lagi. Itu adalah salah satu cara untuk menyelesaikan semuanya tanpa kudeta,” lanjutnya.

Pada April lalu, Putin dilaporkan mengalami kanker tiroid dan selama 24 jam diikuti oleh dokter spesialis.

Investigasi oleh media Proekt, yang diblok di Rusia, mendukung teori bahwa Putin memutuskan penyerangan ke Ukraina saat dirinya tengah mengalami masalah medis yang disembunyikan dari rakyat Rusia.

Sedangkan versi lainnya menyebutkan bahwa ia tengah dirawat dengan steroid, yang menyebabkan wajah dan lehernya terlihat membengkak.

Klaim itu didukung oleh Sutradara terkenal Hollywood, Oliver Stone, yang sempat dekat dengan Putin.

Sutradara Platoon dan Born on the Fourth July itu menegaskan bahwa Putin memiliki kanker.

Tetapi Stone menegaskan, pemimpin negara berusia 69 tahun itu telah melaluinya. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Putin Lengser Sebagai Presiden Rusia Setelah Serang Ukraina, Intelijen Ungkap Penyebab Sebenarnya

Tag

Editor : Wahyu Subyanto