Mengenal Aset Kripto Terra Luna yang Harganya Sedang Turun Drastis

Sabtu, 14 Mei 2022 | 10:15
chiefidea

ilustrasi uang kripto Terra Luna

Nextren.com -Mata uang digital, kriptokurensi, telah berkembang menjadi salah satu hal yang diperebutkan banyak orang di masa sekarang.

Terdapat berbagai macam bentuk mata uang kripto, mulai dari Bitcoin, Dogecoin, Tether, Ethereum, Shiba Inu dan masih banyak lagi.

Diantara nama-nama tersebut, baru-baru ini aset kripto Terra (LUNA) tengah menjadi pembahasan hangat, terutama di kalangan industri kripto dunia.

Alasannya karena harga Terra Luna yang sedang mengalami penurunan secara drastis.

Baca Juga: Memilukan! Curhat Investor Kripto Terra Luna Bangkrut Miliaran: Rumah Hilang Hingga Bunuh Diri

Melansir dari KompasTekno, harga token Luna dilaporkan anjlok hampir 90 persen dalam sepekan terakhir.

Menurutdata di situs CoinMarketCap, per hari Jumat (13/5/2022) pagi, harga token Luna hanya sebesar 0,005990 dollar AS atau sekitar Rp 87 per keping koin.

Harga tersebut turun 99,42 persen dalam perdagangan bursa kripto 24 jam terakhir.

Padahal, pada April 2022, Terra Luna sempat mencapai harga tertinggi senilai 119 dollar AS (Rp 1,7 juta) per keping koin.

Lalu sebenarnya, apa ituTerra Luna Coin?Yuk lanjut di halaman selanjutnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun dari KompasTekno,Terra pada dasarnya adalah proyek jaringan (network) blockchain yang didirikan oleh Daniel Shin dan Do Kwon pada 2018.

Keduanya membangun Terra networks melalui perusahaan pengembang blockchain berbasis di Korea Selatan yang bernama Terraform Labs.

Jaringan Terra memungkinkan pengembang blockchain untuk membangun blockchains dan DApps khusus untuk berbagai kasus penggunaan.

Biasanya yang berfokus pada DeFi (decentralized finance), proyek non fungible-token (NFT), dan aplikasi Web 3.0.

Terra network bekerja menggunakan mekanisme algoritme Delegated Proof-of-Stake (DPoS), sebuah konsensus pada aset kripto di mana pengguna dapat menambang atau memvalidasi transaksi aset kripto sesuai dengan jumlah koin yang dimiliki.

Baca Juga: Parah! Harga Uang Kripto Terra Luna Coin Hancur dari Rp 1,7 Juta Kini Rp 19.000

Terra network tak berdiri sendiri, melainkan juga terhubung dengan jaringan blockchain utama lainnya.

Jaringan blockchain tersebut termasukEthereum, Binance Smart Chain, dan Harmony, sebagaimana informasi yang didapat dari KompasTekno (via MakeUseOf).

Terra network ini melahirkan dua aset kripto utama, yaitu Terra USD (disebut juga "UST") sebagai stablecoin dan Terra (LUNA) sebagai token.

Dengan begitu, bila ada pertanyaan apa itu Terra Luna, maka jawabannya adalah Terra Luna merupakan token kripto yang didirikan oleh Terraform Labs. (*)

Tag

Editor : Wahyu Subyanto

Sumber Kompas Tekno