Waduh! Jepang Izinkan Remaja 18 Tahun Jadi Artis JAV, Netizen Kasih Komentar Pedas

Kamis, 28 April 2022 | 15:00
Hustle Press

Ilustrasi pelajar Jepang.

Nextren.com- Jika berbicara soal Jepang, mungkin kita akan langsung tertuju pada perkembangan teknologi yang dilakukan di sana.

Seperti yang kita tahu, Jepang merupakan salah satu negara di dunia yang sering menciptakan inovasi di industri teknologi.

Mulai dari robot, mobil listrik, hingga sejumlah profuk teknologi keral muncul dari perusahaan-perusahaan yang bermarkas di Jepang.

Dibalik itu semua, negeri sakura ternyata menyimpan sisi lain, dimana Pemerintah Jepang izinkan remaja 18 tahun jadi artis JAV (Japanese Adult Video).

Dengan kata lain, remaja 18 tahun di Jepang sudah diperbolehkan untuk menjadi bintang porno secara legal.

Akibat Perubahan Status Dewasa

Menurut beberapa sumber, aturan ini pun merupakan sebuah ketetapan baru yang dibuat oleh Pemerintah Jepang.

Jepang baru-baru ini menurunkan batas usia dewasa warganya dari 21 tahun ke 18 tahun.

Alhasil, adanya perubahan itu pun berimbas pada perizinan warga Jepang yang ingin menjadi artis JAV.

Baca Juga: Berkat Pratama Arhan Followers Instagram Tokyo Verdy Lampaui Klub Iniesta

Protes Dari Pejabat Negara dan Aktivis

Aturan Jepang izinkan remaja 18 tahun jadi artis JAV ini pun diketahui langsung menuai protes dari sejumlah kalangan, seperti pejabat negara dan aktivis.

Kalangan tersebut mensinyalir bahwa dengan adanya aturan baru ini, ada potensi kekerasan seksual yang dilakukan.

Remaja di usia 18 tahun di Jepang yang notabenenya masih duduk di bangku sekolah SMA berkemungkinan untuk di paksa beradegan ranjang di depan kamera.

piece-of-japan.com

Ilustrasi pelajar Jepang

Protes Netizen di Media Sosial

Tak hanya dari kalangan yang aktif untuk isu-isu sosial saja, netizen pun ikut memberikan pandangannya terhadap aturan Jepang izinkan remaja usia 18 tahun jadi artis JAV.

Bahkan ada beberapa netizen asal Indonesia yang turut memberikan komentarnya terkait isu tersebut.

"Negara maju tapi para pemikirannya," tulis akun @d***y_**co**t**n

"THATS MESS UP, JAPAN WAS CRAZY FOR THAT!!," ungkap akun @*as***nc*

"Akibat kekurangan penduduk produktif," tulis akun @a_a***_****

(*)

Editor : Wahyu Subyanto