Inilah Tujuan 'Mulia' Rusia Serang Ukraina: Ingin Akhiri Tatanan Dunia yang Didominasi AS

Rabu, 13 April 2022 | 13:30
Eurativ.pl

Ilustrasi Adolf Hitler dan Vladimir Putin

Nextren.com - Konflik Rusia ke Ukraina masih terus berlangsung dan tampaknya kian rumit, karena negara-negara NATO makin memperbesar bantuan persenjataan bahkan mulai mengirim pasukannya.

Selama ini seluruh dunia seakan menyalahkan presiden Rusia, Vladimir Putin sebagai biang masalah yang menganggu stabilisasi dunia ini.

Sejumlah sanksi ekonomi kian keras diberikan oleh negara-negara Barat kepada Rusia, terutama dalam bidang ekonomi, membuat posisi Rusia kian terjepit.

Namun ada baiknya kita juga mendengar apa sebenarnya yang diinginkan Putin dari serangan ini.

Menurut Presiden Rusia Vladimir Putin, tujuan militer negaranya di Ukraina adalah "mulia" dan akan tercapai, menurut kantor berita negara Rusia TASS, Selasa (12/4/2022).

Baca Juga: Korea Utara Akan Ujicoba Senjata Nuklir Pekan Depan, Pemanasan Ikut Perang?

Berbicara di Kosmodrom Vostochny di Rusia timur, di mana dia bertemu dengan pemimpin Belarusia Alexander Lukashenko, Putin mengatakan operasi khusus di Ukraina adalah langkah yang tepat karena Rusia tidak punya pilihan lain.

Putin mengatakan tujuan dari operasi militer khusus adalah untuk membantu rakyat Donbas, dan mengambil langkah-langkah untuk memastikan keamanan Rusia sendiri.

"Jelas, kami tidak punya pilihan lain, itu benar. Dan tidak ada keraguan bahwa tujuan operasi khusus akan tercapai," kata Putin seperti dikutip CNN.

"Tujuan utamanya adalah untuk membantu orang-orang di Donbas, orang-orang Donbas, yang kami akui, terpaksa melakukan ini karena otoritas Kyiv, yang didorong oleh Barat, menolak untuk mematuhi perjanjian Minsk yang ditujukan untuk penyelesaian masalah secara damai dari Donbas," tambah Putin.

Putin telah menyebut invasi Rusia ke Ukraina sebagai misi khusus untuk melindungi penutur bahasa Rusia dari genosida di tangan neo-Nazi.

Tiga hari sebelum menginvasi Ukraina, pemimpin Rusia itu secara resmi mengakui Donetsk dan Luhansk di wilayah Donbas sebagai negara merdeka.

Lebih lanjut, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengungkapkan alasan negaranya menyerang Ukraina, Senin (11/4/2022).

Serangan yang dia sebut sebagai aksi militer khusus dimaksudkan untuk mengakhiri dominasi Amerika Serikat (AS) di dunia dan menghentikan perluasan NATO.

Berbicara kepada saluran berita televisi milik negara Rusia Rossiya 24, Lavrov menuduh AS dan negara-negara Barat lainnya melanggar hukum internasional dan berusaha untuk memaksakan tatanan global berbasis aturan.

"Operasi militer khusus kami dimaksudkan untuk mengakhiri ekspansi (NATO) tanpa malu-malu dan dorongan tanpa malu-malu menuju dominasi penuh oleh AS dan rakyat Baratnya di panggung dunia," kata Lavrov seperti dikutip Newsweek.

Baca Juga: Putin Pusing Kepala! Bantuan Senjata AS untuk Ukraina Datang Setiap Hari

"Dominasi ini dibangun di atas pelanggaran berat hukum internasional dan di bawah beberapa aturan, yang sekarang sangat mereka sukai dan yang mereka buat berdasarkan kasus per kasus," tambahnya.

Rusia telah berulang kali berusaha untuk membenarkan invasinya ke Ukraina, dan telah menolak untuk menyebut tindakan militernya sebagai perang.

Ketika Putin pertama kali memerintahkan pasukan untuk menyerang Ukraina pada 24 Februari, dia mengatakan bahwa dia sedang mencari denazifikasi Ukraina.

Putin tanpa dasar mengklaim pemerintahan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, seorang pemimpin Yahudi yang dipilih secara demokratis diserbu oleh Nazi yang telah mempromosikan genosida.

Bulan lalu, Lavrov mengatakan Rusia sedang bekerja untuk mencegah konflik terpisah di Ukraina.

"Tujuan dari operasi militer khusus Rusia adalah untuk menghentikan perang apa pun yang dapat terjadi di wilayah Ukraina atau yang dapat dimulai dari sana," kata Lavrov, menurut tweet yang diposting oleh kedutaan Rusia di London.

Putin juga menggunakan upaya Ukraina untuk menjadi anggota NATO sebagai pembenaran untuk menginvasi negara itu, mengklaim bahwa itu merupakan ancaman bagi keamanan Rusia.

Namun, sebagai tanggapan atas perang, Zelensky mengatakan bulan lalu bahwa Ukraina tidak akan lagi meminta izin masuk ke aliansi militer tersebut.

Invasi Rusia sejauh ini telah mendapatkan perlawanan sengit dari pasukan Ukraina.

Sementara pasukan Rusia telah dituduh melakukan kejahatan perang yang kejam dengan menargetkan dan membantai penduduk sipil di seluruh negeri.

Baca Juga: Australia Kirim 20 Bushmaster ke Ukraina: Kendaraan Lapis Baja 13 Ton yang Gesit dan Tahan Ledakan

Pejabat Ukraina dan Barat mengatakan dalam beberapa hari terakhir mereka telah mengamati pergerakan pasukan Rusia ke Donbas menyusul mundurnya sebagian besar pasukan Putin dalam upaya untuk merebut Kyiv.

Menurut seorang pejabat senior pertahanan AS, Rusia berusaha untuk memasok dan memperkuat pasukannya di Ukraina timur, sebagaimana dibuktikan oleh konvoi kendaraan yang mendekati kota Izyum dari utara.

CNN juga melakukan geolokasi video yang dibagikan ke media sosial pada hari Senin yang menunjukkan kolom besar kendaraan militer Rusia menghadap ke barat laut, ke arah wilayah Donbas. (Rica Agustina)

Artikel ini tayang di tribunnews.com, dengan judul : Rusia Sebut Tujuan Perang Ukraina 'Mulia' hingga Ingin Akhiri Tatanan Dunia yang Didominasi AS

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya