Selama beberapa tahun terakhir, spesifikasi dan kinerja smartphone terus berkembang. Inovasi teknologi memungkinkan vendor mengusung produk dengan prosesor yang lebih cepat, RAM yang lebih besar, koneksi lebih mumpuni, dan layar lebih luas.
Sayangnya, pengembangan tersebut tak diiringi peningkatan kualitas baterai. Bahkan, untuk menunjang tren desain ponsel tipis, beberapa vendor memilih mengecilkan ukuran baterai.
Hasilnya, baterai tak mampu menopang segala spesifikasi smartphone. Baterai jadi mudah panas dan boros pemakaian. Beberapa vendor berusaha memperbaiki masalah ini dengan membenamkan teknologi pengisian daya cepat (quick-charging) pada smartphone. Jadi, walaupun ketahanan baterai masih jadi isu yang lekat pada smartphone, setidaknya pengguna tak butuh waktu lama untuk mengisi kembali daya perangkatnya. Biasanya fitur quick-charging dibenamkan ke smartphone kelas "premium" berkinerja tinggi yang rakus daya. Mana yang paling cepat dalam urusan isi-mengisi baterai ini? Berikut daftar lima di antaranya, seperti dirangkum Nextren dari Phone Arena, Rabu (5/8/2015).
1. Galaxy S6 dan Galaxy S6 Edge
Samsung Galaxy S6 Edge
Duet Galaxy S6 dan S6 Edge merupakan produk teranyar Samsung yang menyatukan baterai dengan tubuh ponsel (unibody). Artinya, pengguna tak dapat melepas baterai dari landasannya.
Beberapa orang mungkin menganggap hal ini sebagai kekurangan Galaxy S6. Namun, setidaknya duet ponsel ini memiliki kemampuan quick-charging yang mumpuni.
Sejak benar-benar mati hingga terisi 100 persen, S6 hanya membutuhkan waktu pengisian daya 76 menit. Sedangkan S6 Edge membutuhkan waktu lebih lama, yakni 83 menit.
Dari lima ponsel premium dalam daftar, Galaxy S6 merupakan ponsel dengan teknologi quick-charging paling cakap. Kedua ponsel Samsung ini juga dilengkapi kemampuan wireless charging alias pengisian baterai tanpa kabel.
2. Galaxy Note 4 dan Galaxy Note Edge
Samsung Galaxy Note 4
Teknologi quick-charging Samsung pertama kali diterapkan pada flagship Galaxy Note 4 dan saudaranya Galaxy Note Edge. Untuk Note 4, perangkat mampu melakukan pengisian daya dari nol hingga 100 persen dalam waktu 95 menit. Sementara Note Edge lebih cepat, yakni hanya 82 menit. Kedua perangkat ini memiliki baterai yang lebih besar dan tahan lama dibandingkan duet S6 dan S6 Edge. Terlebih lagi, baterai pada Note 4 dan Note Edge dapat dilepaskan dari tubuh perangkat. Sehingga, jika terjadi kerusakan baterai, pengguna dapat mengganti baterai lama dengan yang baru.
3. Google Nexus 6
Mockup Google Nexus 6
Nexus 6 memiliki spesifikasi baterai 3220 mAH. Memang kapasitas tersebut terhitung besar untuk ponsel standar. Namun, Nexus 6 adalah perangkat dengan ukuran 6 inci yang menyedot daya besar.
Saat dites, ketahanan baterai Nexus 6 ternyata menyamai ponsel standar pada umumnya. Untung saja, ponsel buatan Google dan Motorola ini mengintegrasikan teknologi quick-charging.
Hanya dalam waktu 98 menit, Nexus 6 dapat mengisi ulang baterainya hingga penuh dari kondisi kosong. Dari semua jajaran Nexus, Nexus 6 adalah perangkat yang paling cepat pengisian dayanya.
4. Galaxy S6 Active
Samsung Galaxy S6 Active
Meskipun duet Galaxy S6 dan S6 Edge memiliki teknologi quick-charging yang paling canggih, namun kedua flagship masih meninggalkan banyak kekurangan. Khususnya dari segi ketahanan baterai.
Nah, ketahanan baterai pada Samsung Galaxy S6 Active diuji lebih apik. Ponsel ini memiliki ketahanan baterai yang lebih lama dari S6 dan S6 Edge.
S6 Active juga disematkan teknologi quick-charging, namun dengan kecepatan di bawah S6 dan S6 Edge. Perangkat ini membutuhkan waktu 103 menit untuk pengisian daya hingga penuh dari kondisi mati.
5. HTC One M9
HTC One M9
Ponsel premium dari HTC ini memiliki ketahanan baterai rata-rata ponsel di kelasnya. Namun, pabrikan yang tengah berjuang melawan gesitnya persaingan industi smartphone ini, rupanya juga cukup mumpuni dalam konteks kecepatan pengisian daya.
HTC One M9 mampu mengisi daya hingga penuh dari kondisi kosong dalam waktu 106 menit. Ponsel ini juga dilengkpai kemampuan pengisian daya secara wireless.