Rekening Bank Rp 297 Juta Pria Lumajang Ini Terkuras Akibat Terima Telepon Misterius

Senin, 04 April 2022 | 11:47
Tribunnews

Ilustrasi nomor telepon berhantu

Nextren.com - Kasus sedot uang dari rekening kembali terjadi, lewat modus yang sederhana, yaitu panggilan telepon.

Meski belum jelas bagaimana kasus ini bisa terjadi, namun seorang warga Lumajang benar-benar terkuras rekeningnya setelah menerima telepon.

Ali Muafan kehilangan uang Rp 297 juta tidak lama setelah menerima telepon dari orang tak dikenal pada 10 Maret 2022.

Kejadian ini bermula saat pria asal Desa Kalibendo Selatan, Kecamatan Pasirian, Lumajang ini sedang menghadiri acara pengajian.

Tiba-tiba ada telepon WhatsApp (WA) dari orang tak dikenal yang mengaku sebagai karyawan bank.

Baca Juga: Uang Nasabah BCA Rp 135 Juta Mendadak Hilang, Uang Dikuras di ATM Padahal Kartu Dipegang Pemiliknya

Orang itu mengabarkan bahwa bank memberlakukan tarif baru untuk biaya transfer antar bank.

Setelah telepon ditutup, Ali mendapat notifikasi SMS Banking bahwa uangnya di dalam rekening terkuras Rp 297 juta.

"Saya langsung ke kantor bank untuk membekukan rekening. Saya laporkan juga kejanggalan ini."

"Saya disuruh menunggu hasil tracking transaksi selama 20 hari," ujar Ali kepada SURYAMALANG.COM, Kamis (31/3/2022).

Pihak bank memberi tahu Ali pada Rabu (30/3/2022).

Pihak bank mengatakan uang tersebut digunakan untuk membeli saham pabrik di Amerika Serikat (AS).

"Kata bank, sata menyerahkan kode OTP saat menerima telepon tersebut. Padahal saya tidak mengirim apa-apa."

Baca Juga: Terulang Lagi Pelanggan Gojek Tertipu Oknum Driver, Begini Modus Terkurasnya Uang Rp 9 Juta

"Saya cuma balas pilihan tarif transfer. Lalu uang saya terkuras tiga kali dalam hitungan beberapa menit," terangnya.

Ali sudah melaporkan kasus ini ke polisi.

"Ini bukan uang saya. Ini uang arisan di pasar," imbuhnya.

Artikel ini telah tayang di SuryaMalang.com dengan judul Terima Telepon dari Orang Misterius, Pria Lumajang Ini Langsung Kehilangan Uang Rp 297 JutaPenulis: Tony Hermawan

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya