Begini Cara Kerja Skiming dan Tips Menghindarinya, Kasus Duit Nasabah BCA Rp 135 Juta Lenyap

Selasa, 29 Maret 2022 | 16:38
Pxhere

Ilustrasi kartu ATM berbasis chip.

Nextren.com - Seorang nasabah Bank Central Asia (BCA) bernama Hebbie menceritakan bahwa uangnya raib sebanyak Rp 135 juta pada Minggu (27/3/2022) pukul 01.00 WIB.

Untungnya pihak manajemen BCA sudah melakukan penggantian dana Rp 135 juta kepada nasabah Hebbie Agus Kurnia itu pada hari Minggu (27/3/2022).

Setelah ditelusuri internal BCA, muncul dugaan praktek skimming lewat duplikasi kartu ATM nasabah.

Jadi uang nasabah itu hilang karena adanya penarikan ATM dan transfer ke rekening lain, yang dilakukan tanpa sepengetahuan pemilik kartu ATM yakni Hebbie.

Penarikan dana dari rekening Hebbie secara ilegal itu ternyata terjadi di Surabaya, Jawa Timur, padahal Hebbie berdomisili di Bandung, Jawa Barat.

Baca Juga: Raffi Ahmad & Nagita Dapet Hadiah Mesin ATM dari BNI, Anti Mainstream!

Dari peristiwa itu, pihak BCA menjelaskan bahwa mereka sudah melakukan penelusuran dan terdapat.

Lalu, apa saja cara yang wajib diketahui agar kita terhindari dari modus skimming?

Cara kerja skimming

Skimming adalah metode pencurian data yang harus menggunakan alat khusus yaitu skimmer.

Bentuk alat skimmer ini berupa mulut slot kartu ATM.

Proses kerjanya, saat kartu ATM sudah masuk, skimmer akan membaca dan merekam setiap data yang ada di kartu ATM.

Di alat skimmer itu juga ada spy camera untuk merekam gerakan tangan korban yang sedang memasukkan kode PIN.

Setelah tiap langkah nasabah terekam, maka pelaku sukses mendapat semua data nasabah yang diperlukan.

Tak heran jika skimming adalah metode yang agak sulit dideteksi.

Setelah mengetahui cara kerja skimming ini, masyarakat bisa lebih berhati-hati saat bertransaksi dengan kartu ATM.

Baca Juga: Cara Tarik Uang Tanpa Kartu ATM, Alternatif Kartu ATM BCA Tipe Lama yang Diblokir

Cara menghindari skimming

BCA memang sudah memastikan akan mengganti 100 persen uang nasabah yang hilang, jika bukan karena kesalahan atau kelalaian nasabah sendiri.

Namun tentu saja kita sebagai nasabah juga harus selalu waspada dan paham seperti apa modus skimming yang bisa dilakukan di mesin ATM.

Inilah 4 hal penting agar kita terhindar dari tindak skimming, dilansir kompas.com.

1. Periksa alat transaksi

Skimming adalah kejahatan lewat alat yang sukar dideteksi oleh mata.

Jadi jika menemukan alat mencurigakan di ATM saat bertransaksi, langsung hubungi dan melapor ke Halo BCA 1500-888. Oya, hati-hati dengan stiker Halo BCA yang tertera, bisa saja nomornya juga palsu. Coba cek langsung ke situs resmi BCA.

2. Tutupi tangan saat memasukkan PIN

Skimming memang metode yang cukup sulit dideteksi dan dihindari, namun langkah sederhana ini cukup ampuh dilakukan setiap akan bertransaksi dengan mesin ATM atau EDC.

Menutupi dengan tangan saat memencet PIN akan menyulitkan mesin skimmer untuk merekam gerakan tangan saat sedang menekan PIN ATM. Selain itu, cara ini juga mengurangi kemungkinan orang lain/spy cam mengintip PIN kamu.

Baca Juga: Cara Mudah Tarik Tunai OVO Cash di ATM BCA, Bisa di Mana Saja

3. Ganti PIN secara berkala

Metode skimming juga memerlukan rekaman kode PIN ATM. Jadi sebaiknya ganti kode PIN ATM secara berkala, misalnya setiap minggu sekali.

Cara ini akan mencegah kejahatan skimming, karena metode skimming memerlukan rekaman gerakan tangan saat memasukkan kode PIN ATM.

4. Pakai kartu chip

Pihak bank juga sudah mewajibakan nasabah untuk mengganti kartu ATM dengan jenis kartu chip.

Sebenarnya penggantian kartu chip sudah dilakukan seluruh nasabah BCA secara efektif sejak 31 Desember 2021.

Namun untuk kasus skimming terbaru ini, belum jelas apakah nasabah masih memakai ATM lama atau ATM baru.

Dengan kartu chip, maka data kartu Debit atau kartu Kredit akan lebih aman karena chip sudah memiliki teknologi enkripsi data.

Kartu dengan chip ini meski terdeteksi alat skimming, data yang terekam hanya berupa kode-kode dan simbol abstrak yang tidak bisa diartikan.

Demikian tips menghindari pembobolan rekening lewat skimming ATM.

Editor : Wahyu Subyanto

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya