Nextren.com - Operator seluler Telkomsel pada Januari lalu membentuk anak perusahaan baru bernama PT Telkomsel Ekosistem Digital.
Sesuai namanya, Telkomsel Ekosistem Digital ini akan fokus mengembangkan portofolio bisnis Telkomsel di ranah digital.
PT Telkomsel Ekosistem Digital ini lalu meresmikan nama merek "Indico" sebagai indentitas perusahaannya.
Dan pada hari ini Kamis (10/3), PT Telkomsel Ekosistem Digital secara resmi memperkenalkan logo dan brand perusahaan bernama INDICO tersebut.
Indico ini menjadi anak perusahaan Telkomsel yang menjadi holding company bagi semua bisnis vertikal di sektor digital.
Baca Juga: Studi IBM Ungkap Wilayah Asia Terima Serangan Siber Terbanyak di 2021
Menurut CEO Telkomsel Ekosistem Digital Andi Kristianto, Indico merupakan kepanjangan untuk Indonesia Digital Ecosystem.
Lewat merek Indico ini, Telkomsel melihat Indonesia sebagai pasar yang besar dengan potensi besar.
INDICO dibentuk untuk memperkuat identitas perusahaan sebagai penggerak perubahan agar mendorong hadirnya lebih banyak layanan digital yang inovatif.
INDICO diharapkan akan mengakselerasikan lahirnya beragam potensi talenta digital yang mengedepankan kolaborasi bersama startup lintas sektor Tanah Air, para investor, dan pelaku lain di industri digital.
Dalam acara peluncuran secara daring tersebut, Menteri BUMN Republik Indonesia Erick Thohir melihat sebuah transformasi dari Telkomsel, karena perubahan yang selalu terjadi di era transformasi membuat kita tidak boleh terus berpuas diri.
Maka inisiatif Telkomsel membentuk INDICO ini diharapkan bisa menjadi aggregator dan market access untuk kreator lokal. "Sebagai bangsa besar, kita harus mempunyai ekosistem dan roadmap sendiri karena dunia Indonesia bukanlah dunia orang lain," ujar Erick Thohir.
Nantinya, aktifitas bisnis Indico akan memanfaatkan aset dan kapabilitas Telkomsel untuk menjalankan bisnis ke depannya. Meski Telkomsel adalah operator seluler, aset dan kapabilitas Telkomsel saat ini ternyata tak hanya terbatas untuk bisnis telekomunikasi saja.
Tapi juga bisa dimanfaatkan untuk bisnis vertikal di sektor digital, seperti edu-tech, health-tech, dan gaming.
Baca Juga: Inilah Yang Bikin OPPO Reno7 Z 5G Juga Cocok Buat Para Gamers
"Kami berupaya untuk dapat mengeksplorasi berbagai potensi yang mampu berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi digital nasional, serta menjadikan Indonesia sebagai jembatan solusi digital sampai ke skala global, di Asia Tenggara," ujar CEO INDICO Andi Kristianto.
Pemilihan INDICO sebagai nama komersial didorong ambisi perusahaan untuk menciptakan ekosistem digital dengan mengedepankan semangat kolaborasi yang memberdayakan siapa saja.Pemberdayaan ini diharapkan mampu membuka lebih banyak peluang untuk mempercepat kemajuan di berbagai aspek kehidupan.
Ilustrasi portal di Logo INDICO melambangkan peluang yang terbuka lebar lewat kolaborasi di ekosistem digital yang memberdayakan kemajuan.
Penggunaan huruf melambangkan agility untuk memberdayakan bisnis dan masyarakat Indonesia.
Lalu penggunaan warna merah dan putih melambangkan Indonesia dan keberanian untuk bereksplorasi, berinovasi, dan bergerak maju.
Dalam waktu dekat, Indico akan menghadirkan sebuah platform digital, namun belum diketahui nama dan jenis layanannya.
Platform digital baru itu disebut bakal memudahkan startup, kolabolator, maupun inovator untuk menjangkau pelanggan indonesia.
Bisnis digital Indico
Pada tahap awal, INDICO akan fokus dalam mengembangkan tiga sektor industri digital prioritas, yakni kesehatan (health-tech), pendidikan (edu-tech), dan gaming.
Ketiganya dinilai memiliki potensi besar untuk mendorong perekonomian digital nasional.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Filter TikTok Aesthetic Terbaru, Bikin Video Kece di FYP Saat ini bisnis digital yang sudah dikelola INDICA adalah Majamojo, Kuncie, dan Fita.
Majamojo adalah merek perusahaan patungan Telkomsel dan GoTo, yang fokus untuk pengembangan game, bermitra dengan sejumlah studio game pihak ketiga.
Majamojo juga bakal membantu mendorong penetrasi dan dominasi dalam industri game lokal nasional, terutama platform mobile, serta menjadi publisher game.
Berikutnya Kuncie, adalah platform video edukasi yang meluncur pada Juli 2021.
Lalu aplikasi Fita, platform manajemen kesehatan PT Fita Sehat Nusantara yang hadir November 2021.