Laporan wartawan Nextren, Fahmi Bagas
Nextren.com- Memperingati Hari Perempuan Internasional yang jatuh pada hari ini, Selasa (8/3), Google Indonesia membuat inisiatif lewat kampanye #YukBukaSuara.
Google memilki tujuan untuk tingkatkan kesetaraan gender di Indonesia, mengingat akses internet saat ini lebih terbuka.
Pihak perusahaan menyebut bahwa latar belakang Google melakukan kampanye tersebut adalah melihat posisi Indonesia dalam peringkat negara dengan kesetaraan gender di dunia.
Menurut data yang disampaikan Google pada saat konferensi pers virtual, Senin (7/3) kemarin, Indonesia menduduki peringkat ke 101 dalam hal isu keseteraan gender.
- Baca Juga: Google Bakal Batasi Ruang Penyimpanan untuk Backup Chat WhatsappBaca Juga: Google Doodle Spesial Hari Raya Imlek 2022 Lagi Tren, Ini Maknanya!
Dan laporan dari Studi Google seputar Kesetaraan Gender Online 2019 di negara NBU juga mencatat adanya beberapa faktor hambatan bagi perempuan bisa meningkatkan kesetaraan gender secara digital, yaitu:
1. Akses ke Internet dan Informasi
2. Representasi
3. Komunikasi
Pandemi Jadi Faktor Peningkat Kesetaraan Gender
Dalam kesempatan yang sama, Fida Hyder, selaku Head of Consumer Apps Marketing Google Indonesia juga menduga bahwa pandemi jadi salah satu faktor peningkat kesetaraan gender.
"Masalah COVID-19 dan pandemi ini kan sebenarnya masalah global ya," ucapnya saat ditanya wartawan.
"Tapi memang sangat unik bahwa di beberapa negara kok imbasnya lebih banyak," lanjutnya
Ia mengatakan bahwa data dari Global Gender Gap Record di report mencatat kalau presentase wanita Indonesia yang menduduki jabatan manager atau pemimpin di perusahaan berkurang setengahnya di masa pandemi.
"Jadi sepertinya memang ada dampaknya di Indonesia yang unik," jelas Fida.
Kendati demikian, ia pun menerangkan bahwa Studi Google di tahun 2019 nampaknya mengalami sedikit perubahan setelah adanya pandemi di dunia.
Baca Juga: Google Luncurkan Chrome OS Flex di PC dan Mac, Lebih Ringan dan Modern
Fida menduga bahwa saat ini akses internet tidak lagi menjadi sebuah hambatan adanya kesetaraan gender bagi para perempuan.
"Ada kemungkinan di tahun 2020 dan 2021, dimana orang-orang mulai berpikir kalau akses internet adalah hak,"
Selain itu juga dijelaskan bahwa pada tahun 2021 nampak adanya lonjakan jumlah pengguna internet di Indonesia yang cukup besar.
"Sepanjang pandemi ini akses terhadap informasi menjadi lebih penting, malah menjadi lebih terbuka." ucap Fida.
Namun, saat ini Fida mengaku belum bisa memberikan keterangan yang pasti.
Pihak Google mengaku akan menelaah lebih lanjut untuk melihat pengaruh pandemi pada tingkat kesetaraan gender.
"Mungkin kita akan bisa lihat lagi apakah survei yang dilakukan itu patut diulang kembali, karena memang survei dilakukan tahun 2019, pas banget sebelum COVID-19," pungkas Fida.
(*)