Nextren.com -Invasi Rusia ke Ukraina telah berlangsung sejak 24 Februari 2022 dan masih berlangsung hingga hari ini (6/3).
Akibat invasi tersebut, Rusia harus menerima banyak sanksi internasionaldari negara-negara besar.
Tak hanya itu, perusahaan teknologi raksasa seperti Facebook, Twitter, Microsoft, Apple dll juga memberikan sanksi kepada Rusia.
Namun, sanksi-sanksi tersebut tak menghentikan berlangsungnya invasi Rusia ke Ukraina.
Pemerintah Rusia malah memilih untuk memblokir internet untuk seluruh masyarakatnya.
Pemblokiran tersebut dilakukan untuk menghindari provokasi dan pengaruh dari internet terhadap masyarakat Rusia.
Pemerintah Rusia nampaknya khawatir informasi internet dapat mempengaruhi masyarakatnya untuk melakukan demonstrasi besar-besaran.
Baca Juga: Samsung Hentikan Seluruh Penjualan Produk ke Rusia, Tuntut Perdamaian!
Pemblokiran internet di Rusiaini membuat aplikasi VPN menjadi aplikasi yang paling banyak diunduh di App Store Rusia.
Firma analis AppFigures mengatakan bahwa jumlah unduhan aplikasi VPN di Rusia telah meningkat pesat sejak konflik dimulai pada 24 Februari.
Pada 1 Maret lalu, jumlah unduhan aplikasi VPN terpopuler telah meningkat lebih dari 1.200%.
Unduhan rata-rata per hari mencapai angka 500.000 kali.
Peningkatan tersebut terjadi di toko aplikasi App Store dan Google Play Store untuk wilayah Rusia.
Dengan aplikasi VPN, pengguna dapat menghindari pemblokiran internet di Rusia.
Selain itu, pengguna juga bisa menjelajahi web secara anonim dan identitasnya tetap aman dari pemerintah.
Baca Juga: Bahaya Aplikasi VPN di HP Android dan iOS Menurut Pakar Keamanan Data
Pemerintah Rusia sendiri baru mengkonfirmasi pemblokiran Twitter dan Facebook sejak 4 Maret lalu.
Kendati demikian, masalah akses internet di Rusia telah dikeluhkan sejak dimulainya invasi Rusia ke Ukraina.
(*)