Nextren.com - Manajemen operator seluler XL Axiata telah menetapkan fokus pembangunan jaringan yaitu meningkatkan kapasitas dan efisiensi, untuk memastikan kebutuhan jaringan terpenuhi di tahun 2022 ini.
Menurut Direktur & Chief Technology Officer XL Axiata, I Gede Darmayusa(26/2), kualitas jaringan yang terus ditingkatkan akan membuat pelanggan semakin nyaman dan stay longer dalam menggunakan layanan. Gede menambahkan, setiap tahun kebutuhan konektivitas data terus meningkat, yang didorong terus bertambahnya pengguna layanan internet.
Data menunjukkan, 73,7% dari populasi Indonesia saat ini telah mengakses internet, dengan waktu berselancar rata-rata mencapai 9 jam per hari.
Baca Juga: Bisa Bikin Foto Ala DSLR, Inilah Teknologi Kamera Portrait OPPO Reno7 Series
Sebanyak 61,8% populasi juga aktif menggunakan media sosial, dengan waktu akses rata-rata sekitar 7,5 jam per hari. Gaya hidup digital memang telah menjadi kebutuhan utama bagi pelanggan XL Axiata dan masyarakat Indonesia pada umumnya. Karena itu, mereka menjadi lebih sensitif terhadap pengalaman digitalnya, seperti misalnya kecepatan akses internet yang kurang memadai, rendahnya kualitas sinyal di dalam ruangan, hingga koneksi yang sering macet saat main gim atau mengakses konten hiburan. Dalam fokus pembangunan jaringan XL Axiata di 2022 ini, sejumlah inisiatif telah mulai dijalankan sejak awal 2022 mencakup beberapa aspek.
Peningkatan customer experience, dilakukan lewat penerapan intelligence and automation guna meningkatkan kemampuan jaringan, seperti otomatisasi pada konfigurasi jaringan, optimasi, self-diagnostic, serta pemulihan jaringan.
Juga diterapkan automated optimization untuk VoLTE services, serta value-based planning tools yang melibatkan beberapa aspek strategis bisnis dalam perencanaan jaringan. Lewat penerapan intelligence and automation ini, kualitas dan efisiensi jaringan bisa ditingkatkan secara lebih cepat, karena penerapannya dalam proses perencanaan hingga pengoperasian jaringan. Selain itu, upaya memberikan layanan yang lebih andal dilakukan lewat target 100% availability, yaitu dengan menambah 12.000 BTS LTE900 yang menjangkau 343 kota, serta menambah 100 BTS 5G di 3 kota.
Selain itu, ditambah pula 2 lokasi core, 6.000 site fiberisasi dan 20.000 km tambahan fiber untuk menjamin realtime high-performance, lag-free experience bagi pelanggan. Tahun 2022 ini, infrastruktur jaringan penunjang layanan 5G juga dibangun, salah satu milestone terpentingnya adalah memastikan ketersediaan spektrum dan perangkat.
Baca Juga: Skor Benchmark Samsung Galaxy S22 Tak Lebih Tinggi dari iPhone 11 ?
Awal tahun ini, dilakukan uji coba co-existency 5G dan Fixed-Satellite Service (FSS) guna memastikan potensi pemanfaatan spektrum 3.5GHz bagi 5G.
Uji coba 5G sudah dilaksanakan di kawasan sekitar Sirkuit Mandalika, Lombok.
Uji coba yang lain dilakukan bersama BRI dan Universitas Telkom. Jaringan 3G Ditata Ulang Tahun lalu, dilakukan penataan ulang teknologi 3G untuk meningkatkan kualitas jaringan dan layanan broadband.
Hal ini sekaligus guna mendukung kebijakan pemerintah terkait dengan efisiensi spektrum untuk jaringan data.
Hingga akhir 2021 lalu, penghentian layanan 3G telah dilakukan di 22 kota dan dilakukan penambahan kapasitas LTE pada 22 ribu Tower di 408 Kota.
Pada kuartal pertama 2022, ditargetkan layanan 3G sudah dihentikan di semua kota, sehingga kapasitas 4G dapat lebih ditingkatkan lagi. Seiring aktivitas 3G sunset tersebut, layanan VoLTEnya juga diaktivasi. Trafik layanan VoLTE ini telah tumbuh sekitar 60% sepanjang kuartal 3 dan 4 tahun 2021. Agar layanan lebih efektif, juga dilakukan transformasi digital dalam perencanaan dan operasional jaringan.
Sejumlah inisiatif dilakukan seperti penerapan Network inventory management system, Integrated network monitoring dashboard, serta perencanaan jaringan berbasis crowd sourcing insight dan advanced market analytic.