Sejarah Mengerikan di Balik Hari Valentine yang Penuh Cinta dan Keintiman

Senin, 14 Februari 2022 | 19:25
listverse

Ilustrasi Festival Lupercalia

Nextren.com - Hari ini adalah Hari Valentine atau Hari Kasih Sayang, tepatnya 14 Februari, yang dirayakan banyak orang di dunia.

Di Hari Valentine biasanya dirayakan dengan simbol-simbol cinta, seperti memberikan hadiah, coklat atau apapun sebagai pertanda kasih sayang.

Ironisnya, Hari Valentine yang membawa pesan cinta dan kasih sayang itu punya sejarah yang kelam dan mengerikan.

Baca Juga: Arti Google Doodle Spesial Hari Valentine, Bisa Main Game Hamster Lho!

Festival Lupercalia

Mungkin kalian belum tahu, Hari Valentine diawali festival atau ritual berdarah dan mengerikan bernama 'Lupercalia'.

Melansir dari Firstpost, Lupercalia adalah festival pagan kuno yang diadakan tiap tahunnya di Roma pada tanggal 13 sampai 15 Februari.

Festival itu berisi perayaan berdarah yang dipenuhi dengan kekerasan, seksualitas, perjodohan, dan juga hewan kurban.

Dalam pesta itu, seekor kambing dan anjing dikorbankan oleh para pria dan para wanita dicambuk dengan kulit hewan yang dikorbankan.

Tujuan festival Lupercalia yang dirayakan pada abad 6 SM itu adalah menangkal roh jahat dan melawan ketidaksuburan.

Selama festival, dilakukan perjodohan seperti lotere, yaitu pria mengambil nama wanita dari wadah dan akan berpasangan dengan wanita itu selama festival, atau bisa lebih lama.

Santo Valentine

Ada beberapa legenda seputar kehidupan Santo Valentine. Legenda umum menceritakan bahwa tanggal 14 Februari di abad ke-3 Masehi, seorang pria bernama Valentine dieksekusi oleh Kaisar Romawi Claudius II.

Valentine dieksekusi setelah dipenjara, karena ia membantu penganiayaan orang Kristen dan diam-diam menikahi pasangan Kristen yang sedang jatuh cinta.

Awalnya Valentine selama dipenjara mencoba mengubah keyakinan Claudius untuk menjadi Kristen.

Claudius menjadi sangat marah dan memerintahkan Valentine untuk meninggalkan keyakinannya atau dibunuh.

Valentine menolak untuk meninggalkan keyakinannya, sehingga Valentine dieksekusi, dan dipenggal pada 14 Februari.

Ada kisah lain yang terjadi selama pemenjaraan Valentine, yaitu dia mengajari seorang gadis bernama Julia, gadis buta sipir penjara.

Baca Juga: Jelang Valentine, Ini 3 Aplikasi Kencan yang Populer di Indonesia

Alkisah, Tuhan memulihkan penglihatan Julia setelah dia dan Valentine berdoa bersama.

Menjelang Valentine dipenggal kepalanya, Valentine menulis catatan untuk Julia dan menandatanganinya. Surat itu berbunyi, "dari Valentine-mu."

Hari St. Valentine

Kisah Santo Valentine itu, membuat Paus Gelasius I akhir abad ke-5 Masehi menghapus pagan Lupercalia dan menyatakan 14 Februari sebagai hari peringatan kematian Santo Valentine.

Setelah ritual atau festival itu hilang, perayaan hari St. Valentine berubah tumbuh lebih romantis, menjadi tentang cinta dan juga keintiman.

Baca Juga: Tips Terhindar dari Hode di Aplikasi Kencan Online Saat Valentine

Namun beberapa pakar injil modern memperingatkan agar orang Kristen tidak merayakan hari valentine, karena dianggap berasal dari ritual pagan yang mengerikan.

Larangan yang wajar, mengingat dari sejarahnya hari valentine diwarnai beberapa simbol dan warna yang sejalan dengan perayaan pagan lupercalia.

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya