Dukung Gerakan Oposisi, Telegram Akhirnya Diblokir di Negara Iran

Rabu, 02 Mei 2018 | 11:47
cio bulletin

Telegram diblokir

Laporan Wartawan Nextren, Husna Rahmayunita

Nextren.grid.id – Drama tentang aplikasi perpesanan Telegram kembali terjadi.

Dan kali ini datang dari Negara Iran.

Pemerintah Iran secara resmi melarang penggunaan atau memblokir Telegram.

Telegram di Iran, digunakan pengunjuk rasa anti pemerintah (oposisi) untuk berkomunikasi dengan sesamanya.

(BACA:Saat Ramadan Orang Lebih Lama Internetan, Ini Peluang dan Tantangannya)

Jadi, aplikasi pesaing berat WhatsApp tersebut seolah-olah melindungi rencana kejahatan yang dilakukan oknum tertentu dengan sangat rahasia.

Mengingat, aplikasi tersebut bisa dikatakan memiliki perlindungan enkripsi yang mumpuni.

Berbagai kerusuahan yang terjadi pada akhir 2017 menjadi puncak keputusan blokir Telegram.

Selain itu, berbagai aduan dari masyarakat juga dijadikan pertimbangan.

(BACA:Bitcoin Marak, Konferensi Cryptocurrency Internasional Segera Digelar di Indonesia)

Telegram sendiri memiliki 40 juta pengguna di Iran.

Aplikasi tersebut dijadikan pilihan untuk mengakses situs-situs terlarang melalui VPN.

Inilah yang kemudian dipilih kaum oposisi untuk melancarkan aksi.

Keputusan Pemerintah Iran untuk blokir Telegram kemudian dirasa sangat tepat.

(BACA:Aplikasi WeChat Simpan Riwayat Obrolan Pengguna Meski Telah Dihapus?)

Seperti yang diketahui sebelumnya, beberapa waktu lalu Telegram telah diblokir di negara asalnya Rusia karena masalah enkripsi motif kejahatan.

Negara Indonesia pun pernah membekukan Telegram pada Juli 2017 sebagai pencegahan tindakan terorisme, namun kemudian mencabut larangan tersebut pada Agustus lalu.

Akankah Telegram juga dicabut di negara lain? (*)

Tag

Editor : Wahyu Subyanto