Jeff Bezos Kumpulkan Ilmuwan Top Dunia, Cari Teknologi Anti Penuaan

Jumat, 21 Januari 2022 | 22:15
sea.mashable.com

Jeff Bezos, CEO Amazon dan orang terkaya nomor satu di dunia

Nextren.com - Saat perhatian masyarakat teknologi dunia sedang fokus ke NFT dan Metaverse, pendiri Amazon Jeff Bezos punya perhatian berbeda.

Dia ingin mewujudkan impiannya untuk hidup lebih lama, bahkan abadi.

Maka Bezos seakan melawan Tuhan, dengan mencegah kematian akibat penuaan.

Saat ini pendiri Jeff Bezos sedang mengumpulkan ilmuwan-ilmuwan top dunia, untuk membantunya mewujudkan impiannya dalam mengembangkan teknologi keabadian (immortality technology).

Unutk itu Bezos menggelontorkan uangnya yang triliunan itu ke startup anti-penuaan (anti-aging) bernama Alto Labs yang diluncurkan Rabu lalu.

Untuk proyek keabadian tersebut, Bezos baru saja merekrut Hal Barron sebagai CEO Alto Lab.

Barron adalah mantan kepala petugas ilmiah di perusahaan raksasa farmasi, GlaxoSmithKline.

“Saya merasa sangat terhormat telah ditawari kesempatan sekali seumur hidup ini, untuk memimpin perusahaan unik dengan misi transformatif dengan membalikkan penyakit,” kata Barron dalam siaran pers dari startup Alto Lab, seperti dilansir Futurism.

Bersama tim ilmuwan cerdas lainnya yang dikumpulkan Bezos, Barron bergabung dan ditugaskan untuk menemukan teknologi untuk mengalahkan kematian.

Tak tanggung-tanggung, di dalam tim super ini ada juga Dr. Shinya Yamanaka, pemenang hadiah Nobel bidang kedokteran 2012 dalam penelitian sel induk.

Baca Juga: 3 Cara Menjadi Startup yang Berkembang di Tengah Pandemi Ala Traveloka

Lalu ada pula Jennifer Doudna, salah satu pemenang hadiah Nobel 2020 di Kimia yang berperan penting dalam mengembangkan alat pengeditan gen CRISPR.

Startup ALto Lab yang didukung penuh oleh Bezos ini ternyata telah mereka telah mendapatkan pendanaan lebih dari US$ 3 miliar (sekitar Rp 43 triliun) saat peluncuran pertamanya.

Nah ternyata bukan hanya Bezos yang membantu mendanai Alto Labs. Ada pula investor kaya asal Rusia-Israel Yuri Milner, yang juga mendorong pengembangan teknologi anti-penuaan itu.

Misi utama startup Alto Lab itu adalah mencapai pemrograman ulang biologis.

Secara prinsip, caranya dengan meremajakan sel-sel tubuh setelah mereka matang.

Sel-sel itu secara teori akan bisa memperbaiki tubuh manusia dengan semakin bertambahnya usia, bahkan bisa menyembuhkan penyakit yag disebabkan usia lanjut seperti demensia.

Kita tunggu saja kehebatan teknologi, apakah bisa melawan kodrat penuaan manusia dan benar-benar bisa membantu manusia tetap muda selamanya.

Jika tidak berhasil pun, manusia akan belajar bahwa meski semua uang di dunia digabungkan dengan tim ilmuwan top dunia, tidak akan bisa mengalahkan kematian.

Atau siapa tahu, beberapa ratus tahun kemudian teknologi manusia semakin canggih dan bisa meneruskan hambatan yang ditemui oleh Alto Lab.

Tag

Editor : Wahyu Subyanto