Review Film Penyalin Cahaya, Mengais Hati Dengan Penuh Makna

Kamis, 20 Januari 2022 | 17:40
Tribunnews

Film Penyalin Cahaya masih menjadi nomor 1 di Netflix

Laporan Wartawan Nextren, Zihan Fajrin.

Nextren.com -Penyalin Cahaya, merupakan film terbaru di Netflix yang sudah memenangkan penghargaan di Festival Film Indonesia 2021.

Film ini berhasil mencuri perhatian banyak penonton Indonesia, karena kisah yang menarik untuk diangkat atau dibahas.

Tak jarang, penulis naskah pun ikut berkomentar tentang film Penyalin Cahaya yang disutradarai oleh Wregas Bhanuteja dan juga ditulis dengan orang yang sama.

Sempat ada permasalahan sebelum film Penyalin Cahaya masuk ke Netflix.

Melansir CewekBanget.id, salah satu kru dari Penyalin Cahaya yang mempunyai andil sebagai penulis skenario adalah pelaku dari pelecehan seksual beberapa tahun lalu.

Munculnya permasalahan ini ke muka publik membuat pelaku pelecahan ini mendapatkan banyak sanksi.

Sutradara dari film Penyalin Cahaya sudah memberikan sanksi langsung untuk kru yang diduga melakukan pelecehan seksual.

Baca Juga: Sinopsis Film Virgin The Series, Adhisty Zara Ungkap Kasus Misterius

Menurut unggahan Twitter Wregas Bhanuteja, dirinya sudah menghapus nama kru tersebut dari kredit film Penyalin Cahaya.

CewekBanget.id

Pernyataan sikap dihapusnya nama kru film Penyalin Cahaya karena menjadi pelaku pelecehan seksual.

Setelah pernyataan sikap tersebut muncul, masih banyak netizen yang pro dan kontra hingga hari H film Penyalin Cahaya muncul di Netflix.

Review Film Penyalin Cahaya

Plot cerita Penyalin Cahaya sangat rapih dan membuat penonton menjadi fokus dari awal hingga akhir.

Kisah Suryani seorang mahasiswa teknik komputer yang menggantungkan dirinya dengan beasiswa, membuat kita kembali ke masa zaman perkuliahan.

Pendekatan konflik serta suasana sangat lah pas sehingga film ini membuat penonton terasa nyata dengan realita.

Banyak beberapa hal yang bermakna telah ditonjolkan oleh penulis dan sutradara dari awal film hingga akhir, namun tidak semuanya mengerti dan berujung mengerti setelah selesai menonton.

Baca Juga: Netflix Bakal Garap The Raid versi Hollywood, Ikut Tren Film Remake!

Seperti halnya patung, atau pun kisah kerajaan Yunani kuno, tapi tidak menghilangkan fokus dari plot cerita.

Meski plot cerita terasa rapi, namun ketika pra klimaks konflik di dalam film terasa janggal.

Menggunakan slogan penyakit demam berdarah yaitu Menguras, Menutup, Mengubur, atau 3M membuat saya menganggap 3M ini merupakan latar waktu yang dipilih.

Siapa sangka hal ini menjadi sangat penting di dalam film, dan sangat aneh bagi yang tidak mengerti kemungkinan hal tersebut bisa terjadi.

Terlepas dari keanehan tersebut, Wregas berhasil membuat saya sesak dan gemetar, membayangkan diri saya menjadi Suryani.

Emosi menahan tangisannya, membuat penonton merasa sangat perhatian kepada Sur, sehingga muncul pertanyaan. Apakah memang perempuan dalam kondisi tersebut bisa sekuat itu?

Mungkin faktor ini dipilih karena menghindari kebosanan penonton, atau hal lainnya.

Yang terpenting hal itu sangat lah berhasil membuat emosi terkumpul hingga akhirnya terlepas dengan perasaan yang campur aduk.

Baca Juga: Sinopsis Film Constantine, Kisah Detektif Spiritual Melawan Iblis

Acting para aktor dan aktis Penyalin Cahaya patut juga diberi apresiasi karena terlihat totalitas.

Pemilihan lagu, serta setting cahaya buat saya pas dengan tiap adegan yang diambil.

Kesimpulan

Film Penyalin Cahaya memiliki konflik yang nyatanya sering dibahas, namun dikemas dengan cara lain yang begitu menarik.

Makna dari film ini pun sangat didapat, dan kemungkinan di realita, kasus kekerasan seksual atau pelecehan seksual, tidak akan selesai jika kita tidak melindungi satu sama lain.

Rate 10/10. (*)

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya