Tren Hapus Email Sedang Ramai di Sosial Media, Ini Penyebabnya

Minggu, 09 Januari 2022 | 16:00
Kompas Tekno

Ilustrasi Gmail

Nextren.com -Baru-baru ini, sosial media Twitter, TikTok, dan Instagram dihebohkan dengan tren hapus email yang tak digunakan.

Tren hapus email muncul lantaran sejumlah pengguna menganggap bahwa penumpukan email akan berkontribusi terhadap pemanasan global.

Inisiator dari gerakan hapus email tak digunakan mengatakan bahwa menumpuk email menjadi salah satu penyebab pemanasan global.

"Menumpuk email salah satu penyebab pemanasan global, di saat kamu numpuk pesan di gmail, pesannya tuh tersimpan di mesin yang ada di perusahaan," ujar akun TikTok dengan username 15 Desember 21th.

Akun tersebut juga menjelaskan energi yang dikeluarkan mesin untuk mengelola email tak terpakai juga akan semakin besar.

Unggahan salah satu akun TikTok yang mengatakan menghapus email dapat mencegah pemanasan global

Unggahan tesebut kemudian diteruskan di akun sosial media @areajulid dan mendapat beragam respon dari pengguna Twitter.

Berdasarkan pantauan tim Nextren, banyak pengguna setuju dengan klaim dari akun TikTok tersebut.

Mereka pada dasarnya percaya bahwa menghapus email dapat menurunkan beban server pusat.

Namun, apakah hapus email benar-benar mampu mencegah global warming? Simak penjelasan di halaman berikutnya.

Baca Juga: Cara Mudah Cek Email Kalian di Buka Orang Lain, Berbayar dan Gratis

Melansir dari Financial Times (via BBC.com), riset tahun 2019 dari Ovo Energy menyebutkan bahwa ketika manusia menghemat pengiriman email makakarbon yang dihasilkan dalam 1 tahun juga akan berkurang.

Kendati demikian, kita harus melihat penelitian tersebut dalam konteks yang lebih luas.

Artinya, penghematan pengiriman email harus dilihat sebagai penghematan aktivitas digital.

Jika kita benar-benar ingin melakukan pencegahan global warming, kita harus melakukan menghemat seluruh aktivitas digital, bukan hanya sekedar menghapus email tak digunakan.

Sebagai contoh, saat mengirim email kita memerlukan energi untuk menyalakan laptop, menyalakan wifi, dll.

Di lain sisi, perusahaan penyedia layanan juga harus menyalakan server yang membutuhkan energi yang besar.

Ketika kita menghapus email namun kita masih menggunakan layanan olah pesan digital lain, hal tersebut akan sama saja dampaknya bagi pemanasan global.

Dalam mencegah pemanasan global, kita harus benar-benar berkomitmen dengan melakukan tindakan ramah lingkungan di setiap aktivitas harian kita.

Penghematan aktivitas digital, konsumsi bahan bakar fosil, konsumsi listrik, harus dilakukan secara terintegrasi agar mendapat hasil yang optimal.

Bagaimana pendapat sobat Nextren terkait tren hapus email ini? Bagikan pendapat kalian di kolom komentar ya!(*)

Tag

Editor : Wahyu Subyanto