Jutaan Data Bocor di Kemenkes Berisi Identitas dan Hasil Tes Pasien, Transaksinya Pakai Bitcoin

Jumat, 07 Januari 2022 | 19:39
New York Post

Ilustrasi Hacker

Nextren.com - Kebocoran data penting sudah sering terjadi di Indonesia, melibatkan instansi pemerintah maupun BUMN dan perusahaan swasta besar.

Sebut saja kebocoran data peserta BPJS, Tokopedia, Bukalapak, Lazada, BRI Life, hingga Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Di awal tahun 2022, kabar kebocoran data kembali mencuat.

Kali ini, data enam juta pasien yang tersimpan di server Kementerian Kesehatan (Kemenkes) diduga bocor dan dijual di forum online Raid Forums oleh seorang anggota dengan nama akun "Astarte".

Data tersebut diklaim memiliki ukuran file sebesar 720 GB dan berisi rekam medis pasien dari rumah sakit besar di seluruh Indonesia.

Dari total data 720 GB itu, Astarte memberikan sampel data sebesar 3,26 GB yang bisa diunduh secara gratis.

Selain itu, Astarte juga memberikan tautan yang mengarah ke sebuah video demo.

Video itu menampilkan isi data rekam medis dari jutaan pasien yang diduga berasa dari server pusat Kemenkes.

Namun, penjual tidak memberikan keterangan secara spesifik terkait harga jual dari data tersebut dalam unggahannya.

Ia hanya menyebut bahwa pembelian data dapat dilakukan menggunakan mata uang kripto (BTC) atau Monero (XMR).

Baca Juga: Pelajaran Penting Dari Kasus Kebocoran Data Pengguna BRI Life

Adapun data rekam medis yang diduga dicuri dan dijual di forum online Raid Forums adalah sebagai berikut:

  • Data hasil pemeriksaan radiologi
  • Data foto dan identitas pasien pemeriksaan radiologi
  • Data hasil CT Scan
  • Data hasil tes Covid-19
  • Data hasil rontgen (X-ray)
  • Data nama pasien, asal rumah sakit, dan waktu pengambilan Rontgen
  • Data hasil pemeriksaan jantung
Tanggapan Kemenkes dan Kominfo

Atas kejadian ini, Kemenkes serta Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah memberikan tanggapan.

Jubir vaksinasi Covid-19 sekaligus Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi mengatakan pihaknya sedang menelusuri dugaan kebocoran data.

Sementara itu, juru bicara Kominfo, Dedy Permadi mengatakan, Menkominfo, Johnny G Plate telah meminta jajaran terkait untuk berkomunikasi dengan Kemenkes secara intensif dan memulai proses penelusuran lebih lanjut sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Dedy menambahkan bahwa Kemenkes juga tengah melakukan langkah-langkah internal terkait kasus dugaan kebocoran data enam juta pasien yang tersimpan di server Kemenkes.

"Kementerian Kesehatan juga tengah melakukan langkah-langkah internal merespons dugaan kebocoran yang terjadi, termasuk salah satunya melakukan koordinasi dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN)," kata Dedy dalam keterangan resmi.

Di sisi lain, Alfons Tanujaya, pengamat keamanan internet dari Vaksin.com menilai, kebocoran data rekam medis dapat menimbulkan kerugian bagi pasien.

Alfons mengatakan jika data rekam medis bocor, pasien dengan penyakit kronis tertentu dapat terancam psikisnya.

Orang akan dengan mudah mengetahui riwayat penyakit yang diderita pasien tersebut, kemudian pasien tersebut bisa saja jadi dikucilkan hingga kehilangan pekerjaan.

Selain itu, data identitas pasien dalam rekam medis yang turut bocor bisa menjadi sasaran eksploitasi.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Rincian Data di Server Kemenkes yang Diduga Bocor, Identitas Pasien hingga Hasil Radiologi"Penulis : Zulfikar Hardiansyah

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya