Dell Technologies Kenalkan Konsep Berkerja Masa Depan Tanpa Hambatan

Rabu, 05 Januari 2022 | 18:30
Bagus

Concept Pari, Stanza, & Flow dari Dell membuat produktifitas dalam kerja hybrid

nextren.com - Konsep kerja Hybrid tengah menjadi tren dalam dunia perkantoran khususnnya di ibu kota yang memaksa para pekerja untuk bisa produktif di mana saja.

Tantangan dari berkerja secara hybrid ini tentu terkait kolaborasi dan flow kerja yang harus lebih fleksibel untuk produktifitas yang lebih baik.

Dengan situasi tersebut, tentu saja cara kerja lama akan sulit untuk dipraktikan kembali untuk mencapai produktifitas yang sesuai dan ideal.

Cara baru harus melibatkan kolaborasi dan komunikasi dengan kualitas terbaik untuk membuat kerja hybrid yang lebih nyaman.

Dell Technologies akhirnya memperkenalkan tigak konsep baru yang sangat mendukung proses kerja hybrid yaitu Concept Flow, Concept Pari, dan Concept Stanza.

Ketiga konsep ini dicoba langsung oleh tim Dell untuk menciptakan flow kerja yang memfasilitasi komunkasi dan kolaborasi yang lebih baik dengan memanfaatkan teknologi.

Sehingga kualitas kerja bisa teteap sama dimanapun lokasi seseorang berkerja baik di kantor, rumah, atau bahkan di tempat umum seperti restoran atau kafe.

Lalu apa saja isi ketiga konsep ini ?

Baca Juga: Tips Persiapan & Belanja Teknologi Menjelang Akhir Tahun Ala Dell

Concept Flow

Konsep ini terkait dengan transisi personal saat berkerja agar tetap produktif meskipun harus berpindah-pindah lokasi.

Ketika harus berpindah-pindah tempat, pengguna akan mengalami kerepotan untuk mempersiapkan atau setup perangkat kerja seperti laptop dan sejumlah masalah terkait audio dan layar.

Concept Flow adalah sebuah solusi konsep adaptif yang bisa meminimalisir berbagai hambatan hambatan tersebut dengan menggabungkan sejumlah perangkat.

Bagus

Concept Flow

Misalkan saja laptop dengan teknologi pengisian daya nirkabel standar industri, aplikasi perangkat lunak cerdas dan teknologi docking Wi-Fi 6E untuk menciptakan sebuah pengalaman bekerja yang lancar.

Sehingga tujuan dari konsep ini adalah menciptakan transisi yang lancar dan cepat ketika pengguna harus berpindah-pindah tempat.

Misalkan saja laptop yang secara mudah terambung dengan layar yang lebih besar, mouse, keyboard, internet yang aman dan pengisian daya yang otomatis tanpa kabel sibuk mengatur kabel ketika sampai di tempat kerja.

Transisi juga akan lebih mulus lagi ketika fitur proximity dapat memutus koneksi tersebut ketika pengguna meninggalkan ruangan.

Sehingga transisi antar tempat kerja bisa jadi lebih mulus tanpa pengguna perlu menghadapi masalah setup yang merepotkan.

Baca Juga: Dell Kenalkan Concept Luna, Laptop Lebih Eco Friendly & Mudah Diservis

Concept Pari

Dalam berkerja secara hybrid, pertemuan virtual dapat dipastikan selalu terjadi dan biasanya bisa terjadi dalam waktu yang lama serta dilakukan secara marathon.

Dalam melakukan interaksi ini, pengguna dituntut untuk menatap layar dalam waktu lama, berinteraksi dengan partisipan lain, kontak mata, menulis catatan, sampai presentasi.

Untuk membantu pengguna, Dell menciptakan concept pari dimana sebuah kamera web wireless dapat dipindahkan dengan fitur inovatif untuk membantu menghadirkan pengalaman kolaborasi virtual yang lebih alami dan intuitif.

Bagus

Concept Pari

Kamera ini dapat ditempatkan langsung – di mana saja – pada layar yang kompatibel, di docking pengisi daya, di dudukan kamera, bahkan dipegang di tangan.

Sehingga letak kamera bisa disesuaikan dengan sudut yang diinginkan oleh pengguna.

Kamera web ini sangat ringan dengan berat hanya 30 gram saja namun cukup canggih karena bisa tersambung secara wireless, ada mikrofon, dan mendukung resolusi sampai 1080p.

Sejumlah fitur bawaan juga hadir seperti indikator daya, lampu indikator vertikal untuk memastikan pengaturan dan sudut pandang yang pas setiap saat, serta dok USB-C terintegrasi untuk pengisian daya nirkabel.

Dock ini bahkan bisa menopang dan mengisi daya kamera dalam posisi terbalik untuk menjaga privasi.

Baca Juga: Spesifikasi Laptop Gaming Dell G15 Series yang Rilis di Indonesia

Concept Stanza

Untuk membantu pengguna lebih produktif, pemkaian perangkat atau layar lain akan sangat membantu ketika ingin sekedar mencatat atau menulis daftar tugas yang harus dikerjakan.

Untuk itu Dell menciptakan Concept Stanza, yaitu sebuah perangkat pendamping berukuran 11” yang tipis, ringan, dan tanpa port yang dirancang khusus untuk membuat proses menulis/mencatat jadi lebih mudah dan cerdas.

Perangkat ini tidak memiliki kamera atau speaker untuk menghadirkan pengalaman yang bebas gangguan.

Bagus

Concept Stanza

Namun yang terpenting, Concept Stanza memiliki pengalaman memakai yang cukup mudah seperti menggunakan pulpen dan kertas pada umumnya.

Yang berbeda, pengguna hanya perlu mengetuk dua kali dan perangkat ini mengubah tulisan menjadi teks secara instan.

Dengan kecerdasan tambahan,fungsi layar tambahan, dan fitur perangkat lunak yang ada, konten yang ditulis/dicatat bisandiambil kembali, dicari, dan dibagikan ke berbagai perangkat tanpa harus membolak-balik buku catatan.

Pengguna tidak perlu lagi mengambil foto catatan tulisan tangan untuk dikirimkan melalui email ke diri sendiri atau rekan kerja.

Concept Stanza memadukan kualitas terbaik sistem analog dan digital, dan bahkan diciptakan berikut pena digital dan mikrofon.

Baca Juga: Dell Rilis Laptop Gaming Alienware m15 R6 dan R5 Ryzen di Indonesia

Merancang Ulang Pengalaman Kerja

Bekerja secara hybrid bukan hanya tentang produktivitas.

Dell percaya bahwa puncak pengalaman bekerja secara hybrid adalah membantu mencapai keseimbangan, dan untuk itu perlu perubahan budaya kerja dan kemajuan teknologi.

Dell terus bereksperimen dengan berbagai perangkat kolaborasi, solusi ekosistem, perangkat cerdas, dan rencana untuk membuat solusi-solusi teknologi masa depan jauh lebih sesuai konteks atau situasi.

Ada banyak peluang untuk merancang ulang bagaimana teknologi bisa membantu kita mewujudkan lebih banyak hal dari sebelumnya, dan Dell akan terus mencari cara untuk meningkatkan pengalaman bekerja.

Baca Juga: Riset Dell Sebut Banyak Perusahaan Indonesia Kesulitan Digitalisasi, Kenapa?

(*)

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya