Duh! Pengguna Metaverse Mengaku Alami Pelecehan di Horizon Worlds!

Senin, 20 Desember 2021 | 12:00
Freepik.

Ilustrasi Facebook Metaverse Coin.

Nextren.com - Facebook memang sudah mengubah namanya dan menciptkan perusahaan baru bernamaMeta pada awal bulan November 2021 lalu.

Perusahaan yang kini menjadi induk dari sejumlah perusahaan media sosial terkemuka itu pun telah memiliki sebuah rencana baru yaitu membuat sebuah dunia virtual bernama Metaverse.

Kendati belum lama ini diperkenalkan dan diuji coba dengan sejumlah kegiatan menarik, sebuah laporan dari seorang pengguna mengaku alami pelecehan seksual di Metaverse.

Baca Juga: Sticker Add Yours Instagram Dinilai Berbahaya, Ini Tanggapan Meta

Dilansir dari Futurism, Senin (20/12), seorang pengguna VR Quest yang terhubung dengan Metaverse dalam dunia Horizon Worlds menyebut bahwa dirinya mendapatkan perlakukan yang tidak senonoh.

Ia mengaku bahwa avatar yang dimilikinya dalam virtual tersebut dilecehkan olehbeta tester Metaverse lainnya.

"Pelecehan seksual tidak main-main di internet reguler, tapi berada di VR menambah lapisan lain yang membuatnya menjadi lebih intens," tulis pengguna tersebut di grup resmi Horizon.

Pelapor juga menambahkan, "Saya tidak hanya diraba-raba semalam, tapi ada beberapa orang di sana yang mendukung perilaku ini (pelecehan seksual)."

Dengan adanya tindakan tersebut, pelapor pun mengaku kalau dirinya merasa terasingkan dari Horizon Worlds yang menjadi platform dunia digital Metaverse.

Tanggapan Meta Pada Isu Pelecehan Seksual di Metaverse

Melansir dari The Verge, Senin (20/12), Vivek Sharma, selaku VP of Horizon Meta, mengaku menyayangkan situasi yang dialami salah satu beta testernya tersebut.

Baca Juga: Meta Tunda Perilisan Enkripsi di Facebook dan Instagram, Sampai Kapan?

Kendati demikian, adanya kejadian itu juga dinilai perusahaan dapat menjadifeedbackyang bagus untuk pengenalan Horizo Worlds.

Meta menganggap bahwa insiden yang dinilai sebagai pelecehan seksual itu sebagai salah satu kelalaian pengguna yang tidak menggunakan fitur keamanan dari Meta.

Sharman menyatakan kalau sebenarnya Horizon Worlds sudah menyediakan sebuah fitur bernama Safe Zone.

Baca Juga: Tidak Mau Bahas Metaverse, CEO Google: Search Pencapaian Terbesar Kami

Dengan menyalakan fitur tersebut, pengguna dikatakan dapat melindungi avatar dengan sebuah gelembung besar.

Hal itu pun diklaim dapat menghindari adanya tindak pelecehan seksual, seperti yang dilaporkan oleh salah satu beta tester tersebut.

Pihak Meta turut mengaku sudah menempatkan sejumlah moderator di setiap ruang virtual.

Namun Sharma sebagai perwakilan perusahaan tetap menekankan agar pengguna yang menjajal pengalaman di Horizon Worlds untuk mengaktifkan fitur Safe Zone.

Juru Bicara Meta, Kristina Milian pun mengatakan, "Kami akan terus meningkatkan UI kami dan untuk memahami lebih baik bagaimana orang-orang menggunakantoolskami," dikutip dari Futurism.

Baca Juga: Bagai Pinang Dibelah Dua, Logo Meta Diduga Contek Logo Perusahaan ini!

"Tujuan kami adalah untuk membuat Horizon Worlds aman, dan kami berkomitmen untuk melakukan pekerjaan tersebut," pungkasnya.

Seperti apa pendapat Sobat Nextren terkait dugaan kasus pelecehan seksual yang terjadi di Metaverse tersebut?

(*)

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya