Nextren.com - Program literasi digital terus digalakkan dengan didukung berbagai pihak.
Seperti hari ini Kamis (16/12), operator seluler XL Axiata merilis program baru bernama Desa Digital Nusantara (DDN).
Tujuannya untuk mendorong pemberdayaan desa dan komunitasnya lewat adopsi teknologi digital ke seluruh elemen kehidupan di desa.
Peluncuran berlangsung di Desa Tanjung Pakis, Kecamatan Pakis Jaya, Kabupaten Karawang.
Acara dihadiri Direktur Kenelayanan dan Perizinan pada Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Republik Indonesia, Dr. Ir. Ridwan Maulana, M.T., Kepala Sub Bagian Perencanaan Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Provinsi Jawa Barat, Mumung S Maman, ST, MM, serta Chief Corporate Affairs XL Axiata, Marwan O Baasir.
Baca Juga: Inilah 5 Fitur Unggulan Android 12 Go Edition untuk HP Entry-LevelMarwan O Baasir mengatakan bahwa saat ini kita semakin masuk ke era ekonomi digital. Padahal masyarakat kita belum semuanya siap, terutama yang di pedesaan.
"Melalui program ini, kami berniat untuk lebih memaksimalkan lagi usaha-usaha pemberdayaan masyarakat dengan memanfaatkan sarana digital agar mereka lebih siap masuk dan meraih manfaat dari ekonomi digital," ujar Marwan.
Menurut Marwan, program DDN dipastikan akan berkelanjutan untuk membantu pemerintah meningkatkan literasi digital di pedesaan seiring makin luasnya jaringan internet cepat 4G.
Sasaran implementasi Program DDN yang pertama adalah Desa Tanjung Pakis yang berlokasi di pesisir Utara Kabupaten Karawang, yang didukung KKP, Pemprov Jawa Barat, dan Pemkab Karawang.
Dua perusahaan teknologi terkemuka juga memberi dukungan, yaitu Google Indonesia dan Facebook Indonesia. Desa di Tanjung Pakis menjadi pilihan atas pertimbangan desa ini memiliki potensi besar untuk maju di era digital, namun belum dimanfaatkan secara optimal.
"Di sini ada potensi mulai perikanan, tambak, wisata, hingga UMKM. Komunitas penggerak ekonominya beragam dan aktif. Produk yang mereka hasilkan juga punya nilai jual tinggi," imbuh Marwan. Selain itu, Desa Tanjung Pakis juga menjadi lokasi landing station Sistem komunikasi kabel bawah laut (SKKL) Echo. SKKL ini dibangun secara bersama oleh Facebook (Meta), Alphabet Google, dan XL Axiata.
Baca Juga: Review Baterai OPPO A95, Bisa Bertahan Lama Tanpa Ada SIM Card Pada tahap awal ini, Program DDN mencakup edukasi literasi digital warga, pembangunan fasilitas umum, instalasi sarana dan prasarana digital, hingga donasi. Akvititas edukasi berupa Kelas Inkubasi Sisternet bagi warga perempuan pelaku UMKM. Ada enam sesi dengan sasaran peserta warga perempuan sebagai pelaku UKM.
Di kelas ini, mereka akan mendapatkan pengetahuan dan bimbingan memanfaatkan solusi digital untuk meningkatkan pengelolaan bisnis, peningkatan produktivitas, hingga peningkatan pemasaran produk. Kelas ini akan dibimbing oleh fasilitator sisternet bersertifikat. Program selanjutnya edukasi dan sosialisasi pemanfaatan aplikasi Laut Nusantara.
Aplikasi Laut Nusantara ini disebut memudahkan nelayan menangkap ikan di laut lewat fitur yang bisa menunjukkan titik-titik lokasi keberadaan ikan.
Akan ada tiga sesi sosialisasi bagi warga yang bermata pencaharian nelayan. Ada pula bantuan perangkat gadget yang dibagikan untuk mengakses aplikasi Laut Nusantara.
Topik edukasi meliputi penggunaan aplikasi untuk mendukung kegiatan melaut, diversifikasi usaha nelayan, serta pengenalan alat tangkap ramah lingkungan. Sasaran edukasi juga meliputi para pelajar warga setempat. Akan digelar kelas kepemimpinan yang mengadopsi materi pembelajaran dari XL Axiata Future Leaders (XLFL).
Kelas ini akan mengambil topik mengenai pentingnya melanjutkan ke perguruan tinggi dan belajar lebih jauh tentang kepemimpinan. Pemateri kelas ini akan melibatkan sejumlah alumni dan fasilitator XLFL.
Baca Juga: Wireless Charger 25W Samsung Muncul di FCC, untuk Galaxy S22 Series?
Untuk lebih memudahkan warga Desa Tanjung Pakis mengakses internet, akan dipasang WiFi di titik strategis di seputar desa.
Guna mendukung produktivitas olahan hasil laut, diterapkan perangkat digital berbasis Internet of Things (IoT) untuk membantu pengolahan ikan asin.
Perangkat ini akan membantu proses pengeringan yang lebih berkualitas dengan memanfaatkan energi dari panel surya. Perangkat digital inovatif ini diinisiasi oleh para awardee XLFL Batch 8. Selain itu diberikan donasi router dan kuota internet gratis selama setahun bagi enam sekolah, mulai SD, SMP, dan Pondok Pesantren. Lalu, donasi 15 laptop kepada sekolah-sekolah yang sama.