Konten YouTube Anies Baswedan Dinilai Pengamat: Harus Demi Rakyat

Selasa, 14 Desember 2021 | 13:00
Tribunnews/ Dany Permana

Anies Baswedan

Nextren.com - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mulai merambah lebih banyak platform media sosial sebagai bagian dari bentuk tranparansi kegiatan yang dllakukannya.

Kali ini Anies memilih YouTube sebagai media baru untuk menyebarkan informasi bagi masyarakat secara digital.

Melalui channel YouTube "Anies Baswedan", pemimpin wilayah DKI Jakarta itu membuat sebuah konten bertajuk "Dari Pendopo".

Baca Juga: YouTube Music Hadirkan Fitur Kilas Balik Mirip Spotify Wrapped

Dalam video tersebut, Anies membahas bagaimana sudut pandangnya terhadap program kerja yang dilakukan selama memimpin.

"Selama ini saya menjalani pengalaman, ada perspektif, ada pengalaman ada pembelajaran yang itu semua saya rasakan saya jadikan bahan refleksi dan enjadi bahan untuk saya bertindak, berpikir," tutur Anies dalam video.

Baca Juga: YouTube Premium Kedatangan Fitur Baru Mirip Aplikasi Pemutar Musik!

Komentar Pengamat

Dengan langkah Anies Baswedan untuk masuk ke platform YouTube, salah satu pengamat politik pun telah bersuara dan menilai apa tujuan Anies ke depannya.

Dihimpun dari Kompas, Selasa (14/12), Hendri Satrio, selaku Pengamat Politik dari Universitas Paramadina menyatakan bahwa dirinya menyambut baik langkah yang diambil oleh Anies Baswedan.

Ia menyebut bahwa langkah untuk membuat channel YouTube serta konten "Dari Pendopo" adalah sesuatu yang bagus untuk menyampaikan kebijakan yang dilakukan pemerintah.

Baca Juga: Inilah Alasan Jumlah Dislike YouTube Dihapus, Bikin Kreator Stress!

Hendri juga menilai kalau keterbukaan pejabat melalui platform media sosial pun menjadi sesuatu yang memang sudah seharusnya dilakukan di era digital.

"Ini menunjukkan bagaimana usaha setiap pejabat negara untuk berkomunikasi dengan masyarakat," ucap Hendri, dikutip dari Kompas.

Baca Juga: Elon Musk Masuk ke Daftar 21 Heroes 2021 Lewat Inovasi Mobilnya

"Pejabat yang menutup diri, yang tak memiliki kemampuan dan keinginan berkomunikasi menjadi ketinggalan zaman dan ditinggal masyarakat," imbuhnya.

Meski begitu, Hendri juga tetap mengingatkan agar para pejabat yang memiliki akun media sosial untuk tetap bekerja demi kepentingan rakyat.

Baca Juga: Ternyata Ini Perbedaan Tayangan Netflix di Amerika dan Indonesia

"Bagi pejabat yang punya kanal medsos (media sosial), harus tetap dijaga totalitas pekerjaannya," tuturnya.

"Kerja demi rakyat, bukan demi konten," pungkas Hendri.

(*)

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya