Nextren.com - Indonesia Game Developer Exchange (IGDX) 2021 menjadi tempat berkumpulnya para developer lokal.
Mulai dari developer senior, hingga developer yang baru merintis karir di industi game dapat saling berjumpa.
Terdapat beragam rangkaian acara yang digelar dalam IGDX 2021, salah satunya adalah IGDX Academy.
Baca Juga: IGDX 2021 Jadi Tempat Developer Lokal Tingkatkan Kualitas Produknya
IGDX Academy merupakan sesi yang mempertemukan peserta dengan para mentor terpilih.
Untuk tahun ini, total ada 24 peserta yang dibagi menjadi dua level, advance (10) dan intermediate (14).
CEO Gambir Studio, Shafiq Husein mengaku senang dengan kembali diadakannya IGDX tahun ini.
Baca Juga: Developer Agate dan Toge Bagikan Tips Membuat Game Lokal yang Sukses
Menurutnya, acara tahun ini cukup kreatif karena mengusung konsep hybrid, ada yang online dan offline.
"Tapi yang paling penting adalah materi yang disampaikan, mentor-mentornya juga kredibilitasnya sudah tinggi-tinggi," ujar Shafiq.
Shafiq mengatakan bahwa saat ini developer lokal tengah menuju ke arah yang lebih baik.
Sebab sebelumnya ada masa kala start up mulai bermunculan di Indonesia tapi hanya sekedar tren saja.
"Akhirnya karena itu cuma menjadi sebuah tren, saat tren itu selesai yaudah, mereka udah shut down," ungkap Shafiq.
Baca Juga: Intip Gameplay Game Lokal Project Buramato, Mirip Genshin Impact?
Menurutnya, hal tersebut telah merugikan industri game kreatif di Indonesia karena membuat investor melihatnya cuma musiman saja.
Namun saat ini situasinya berbeda karena telah mulai terkurasi mana developer lokal yang bisa survive dan tidak.
Usai melewati berbagai macam fase, para developer lokal kini mampu bertahan.
Baca Juga: Industri Game Lokal Indonesia Makin Diminati Masyarakat, Ini Buktinya
"Semoga setelah survive selama pandemi ini mereka juga jadi bisa survive ke depannya," kata Shafiq.
Tak cuma itu, dari segi kualitas developer lokal, khususnya yang masih muda dan baru memulai juga saat ini berbeda.
Developer lokal muda sekarang, menurut Shafiq, lebih pro-aktif dan mempunyai pengalaman.
"Karena ya acara-acara seperti IGDX," terangnya.
Baca Juga: Game Lokal Salam dari Binjai Rilis, Bisa Dimainkan Secara Gratis!
Selain itu, adanya universitas yang mulai menghadirkan jurusan game juga menjadi salah satu faktornya.
"Jadinya saat mahasiswa itu udah lulus, skillnya itu engga kayak zaman dulu lagi," pungkasnya. (*)