Nextren.com - Masalah yang terjadi antara Frances Haugen dengan Facebook, yang kini menjadi Meta tak kunjung usai.
Kali ini mantan karyawan Facebook tersebut meminta Mark Zuckerberg untuk keluar dari perusahaan.
Ia menyebut bahwa posisi Zuckerberg yang masih menjabat sebagai CEO Facebook tidak akan merubah kondisi walaupun sudah berganti nama menjadi Meta.
Dilansir dari The Guardian, Haugen juga menyatakan bahwa Meta sebaiknya dipimpin oleh seseorang yang fokus dan bertanggung jawab.
Baca Juga: Mark Zuckerberg Sebut Kebijakan Apple Rugikan Facebook & Bisnis Kecil
Kritik Haugen terhadap Meta pun ternyata sudah terjadi sejak rencana perubahan nama Facebook dipublikasi oleh media.
Kala itu Haugen menilai bahwa konsep dan rencana pembuatan metaverse yang diharapkan oleh Zuckerberg adalah keputusan yang tidak masuk akal.
Pasalnya Facebook dianggap tidak bisa menyelesaikan masalah-masalah yaang terjadi di dalam tubuh perusahaannya.
"Saya pikir Facebook akan lebih kuat dengan seseorang yang mau fokus pada keselamatan," ucapnya, jadi ya (Zuckberg harus keluar)," ucap Haugen, dikutip dari The Guardian.
Posisi Zuckerberg Terlalu Kuat
Kendati demikian, Haugen turut mengaku bahwa posisi Zuckerberg terlalu kuat atas Meta.
Pasalnya Zuckerberg merupakan pemilik mayoritas saham voting di Meta dan membuatnya dapat mengontrol proses pengambilan keputusan di perusahaan.
Baca Juga: Logo Meta Bakal Segera Hadir di WhatsApp Gantikan Facebook, Keren Gak?
Dengan begitu, Haugen pun mengklaim bahwa hal tersebut dapat membebankan para pemegang saham Meta yang ingin perubahan di tubuh perusahaan.
"Dia adalah ketua dan CEO dan saya pikir setidaknya pemegang saham memiliki hak untuk benar-benar memilih CEO mereka," ucap Haugen.
Ia juga menegaskan, "Jadi saya pikir tidak mungkin perusahaan akan berubah jka dia (Zuckerberg) tetap menjadi CEO."
Baca Juga: Perkenalkan 'Meta', Nama Resmi Baru dari Perusahaan Facebook!
Ingin Meta Lebih Baik
Meski telah mengkritik cukup keras dan membocorkan dokumen rahasia Facebook, Haugen tetap mengaku ingin melihat perubahan yang baik di perusahaan raksasa media sosial tersebut.
Dokumen yang dirilis Haugen dalam kongres pun fokus terhadap tudingan bahwa perusahaan di bawah naungan Mark Zuckerberg itu tidak bisa menjaga kesehatan para penggunanya.
Seperti yang kita tahu, Haugen menyebut kalau Instagram telah memperburuk kondisi mental para remaja yang menggunakan platformnya.
"Saya pikir ada masalah di Facebook yang berulang kali Facebook memilih ekspansi di area baru daripada tetap berpegang pada apa yang telah mereka lakukan," ucapnya.
Baca Juga: Facebook Gelar Hari Kreator di Indonesia dan Malaysia, Tonton Yuk!
"Saya benar-benar percaya bahwa ada satu juta atau mungkin 10 juta nyawa yang dipertaruhkan dalam 20 tahun ke depan, dan dibandingkan itu, tidak ada yang benar-benar terasa seperti konsekuensi nyata," jelas Haugen kepada The Guardian.
Oleh karena itu, Haugen mengaku bahwa kritik kerasnya terhadap Facebook adalah salah satu cara untuk mendorong perusahaan bisa berubah dan menyelamatkan banyak nyara.
(*)