Nextren.com - YouTube baru saja membuat keputusan untuk menghapus dua channel milik R. Kelly yang merupakan musisi R&B asal Amerika Serikat.
Seperti yang kita tahu, penyanyi yang dikenal dengan lagu "I Believe I Can Fly" ini telah dinyatakan bersalah karena terbukti melakukan kasus pelecehan.
Pria berusia 54 tahun itu dituding telah melakukan eksploitasi terhadap ketenarannya untuk bisa melakukan hubungan badan dengan wanita dan gadis di bawah umur.
Bahkan R Kelly dikatakan telah melakukan hal tersebut selama kurang lebih 25 tahun masa ketenarannya.
Baca Juga: Fitur Baru YouTube 'Lanjutkan Menonton' Akan Dirilis, ini Fungsinya!
Lebih lanjut mengenai pemblokiran yang dilakukan oleh YouTube, platform berbagi video itu secara resmi mendepak channel RKellyTV dan RKellyVevo dari platformnya.
Kedua channel tersebut dihapus pada hari Selasa (5/10) lalu, dan dikatakan sebagai bentuk penegakan persyaratan yang ada di layanannya.
Juru bicara YouTube, Ivy Choi menyatakan, "Kami dapat mengonfirmasi bahwa kami telah menghentikan dua saluran yang terhubung dengan R. Kelly sesuai dengan pedoman tanggung jawab pembuat konten kami."
Choi menjelaskan bahwa dalam pedoman YouTube, penghapus akun adalah hal yang dapat dilakukan untuk orang-orang yang melakukan pelanggaran sangat serius.
Ungkapan senada pun dikatakan oleh Nicole Alston, selaku kepala hukum YouTube.
Baca Juga: Jumlah Pengguna Bulanan TikTok Tembus 1 Miliar, Bakal Susul Youtube?
"Tindakan keji yang dilakukan R. Kelly memerlukan hukuman di luar tindakan penegakan standar karena berpotensi menyebabkan kerugian yang meluas," dikutip dari Bloomberg, Kamis (7/10).
Masih Diizinkan di YouTube Music
Kendati channel RKellyTV dan RKellyVevo sudah dihapus dari platform YouTube, lagu-lagu dari R. Kelly masih diizin di YouTube Music.
Baca Juga: YouTube Uji Coba Fitur Baru, Bisa Download Video Lewat Browser
Bahkan musik-musik dari R. Kelly pun diperbolehkan untuk berada di YouTube.
Dengan catatan, lagu milik musisi tersebut diunggah melalui konten pengguna lain.
Ivy Choi memaparkan bahwa pedoman tanggung jawab yang ada di YouTube dan YouTube Music memiliki perbedaan.
"Pedoman tanggung jawab pembuat konten kami diberlakukan untuk saluran yang terkait dengan pembuat konten," ucapnya dikutip dari NewYorkTimes, Kamis (7/10).
"Ini konsisten dengan begaimana kami menegakkan kebijakan kami di masa lalu," pungkasya.
Baca Juga: Hands-On Google Pixel 6 Pro Bocor di YouTube, Mirip Galaxy S21 Ultra?
Bukan Pertama Kali
Menurut laporan dari NewYorkTimes, YouTube bukan hanya sekali menutup akun pengguna YouTube dari platformnya.
Pada tahun 2019 silam, YouTube juga pernah menghapus channel Austin Jones.
Saat itu Jones mengaku bersalah karena sudah menerima kiriman video eksplisit seksual dari seorang gadis di bawah umur.
(*)