TikTok Rilis Buku Panduan Keamanan Digital, Bantu Literasi Digital Untuk Guru

Selasa, 05 Oktober 2021 | 14:30
TikTok Indonesia

Peluncuran Buku Panduan Keamanan Digital dari TikTok, Selasa (5/10).

Laporan wartawan Nextren, Fahmi Bagas

Nextren.com - TikTok bersama dengan Siberkreasi secara resmi merilis Buku Panduan Keamanan Digital untuk para guru di Indonesia.

Memperingati Hari Guru Sedunia di tahun ini, platform berbagi video pendek tersebut bertujuan untuk membantu guru bisa melek teknologi.

"TikTok ingin berkontribusi meningkatkan literasi digital terutama untuk guru," ucap Global Public Policy TikTok Indonesia, Faris Mufid dalam konferensi pers virtual, Selasa (5/10).

Baca Juga: Viral Video TikTok Mobil Listrik Tidak Kena Ganjil Genap, Kok Bisa?

Ia pun menambahkan bahwa peluncuran Buku Panduan Keamanan Digital dari TikTok juga diharapkan dapat membuat keamanan yang lebih tinggi bagi para murid.

TikTok juga mengklaim kalau keamanan dan kenyamanan media sosial adalah salah satu komitmen yang ingin diwujudkan di platformnya.

Sempat Meluncurkan Buku Panduan

Inisiatif TikTok untuk meluncurkan buku Panduan Keamanan Digital kali ini bukan yang pertama kali di lakukan.

Aplikasi besutan ByteDance itu juga sempat meluncurkan buku panduan serupa.

Namun, Faris menyebut kalau buku yang diluncurkan kali ini berbeda dari sebelumnya.

Baca Juga: Jumlah Pengguna Bulanan TikTok Tembus 1 Miliar, Bakal Susul Youtube?

Flickr
Flickr

Ilustrasi aplikasi TikTok

"Yang sebelumnya tentang panduan yang ditujukan untuk orang tua dan wali," ungkapnya.

"Nah yang sekarang, kita geser ke guru karena setelah lingkungan keluarga, ada lingkungan sekolah," imbuhnya.

Baca Juga: 10 Twibbon Hari Guru Sedunia 2021, Bisa Langsung Share ke WhatsApp

Dengan begitu, anak remaja di Indonesia didambakan bisa mendapat edukasi dan kemampuan yang lebih baik lagi ketika mengamankan data digital.

Status Literasi Digital Guru di Indonesia

Dalam kesempatan yang sama, Novi Kurnia, selaku Koordinator Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) juga menyebutkan status kecakapan teknologi bagi para guru di Tanah Air.

Novi menyatakan bahwa untuk guru-guru di Indonesia masih dalam tahapan moderat.

"Masih dalam tahap moderat," jelasnya dalam sesi presentasi.

Baca Juga: Belasan Distrik di India Matikan Internet Saat Ujian Guru, Ada Apa?

E+
faidzzainal

Guru

Secara rinci dikatakan kalau tingkat literasi digital guru masih berada di angka 3,47 dari indeks maksimal 5.

Kendati demikian, Novi memaparkan bahwa data tersebut merupakan hasil riset yang dilakukan sebelum pandemi.

Baca Juga: Jadwal Penyaluran Kuota Internet Gratis Telkomsel 2021 untuk TK SD SMP SMA Kampus

"Dalam konteks pandemi ini belum ada yang mengukur secara spesifik. Tapi setidaknya dari apa yang saya hadapi, ya tingkat kecakapannya itu moderat," terangnya.

Lebih lanjut, disebutkan juga beberapa penyebab literasi digital para guru di Indonesia masih perlu ditingkatkan.

Hal pertama yang dikatakan Novi adalah keterampilan yang beragam.

"Ada (Guru) yang cepat adaptasi, ada yang butuh waktu," ujarnya.

Baca Juga: Fitur Baru TikTok ini Bisa Tampilkan Video Terbaik di Paling Atas!

Lalu tidak dipungkiri juga bahwa akses internet yang belum merata juga bisa menjadi alasan.

Para guru di beberapa wilayah di luar Pulau Jawa dikatakan Novi memiliki tantangan yang lebih besar dibandingkan di Pulau Jawa.

(*)

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya