Ini 6 Tren Percakapan di Twitter, Bisa Bantu Promosi Usaha Kamu

Kamis, 16 September 2021 | 20:14
MakeMac

Twitter sebagai tempat berbagi, telah merangkum 6 tren percakapan selama tiga tahun.

Laporan Wartawan Nextren, Zihan Fajrin.

Nextren.com -Twitter pada hari ini (16/9) memberikan insight mereka tentang tren percakapan di platformnya.

Tepatnya ada 6 tren percakapan yang diteliti selama tiga tahun yaitu pada Juli 2018 hingga Juni 2021.

Tren percakapan yang dibagikan oleh Twitter juga bisa digunakan penjual untuk menawarkan barang di platform.

Baca Juga: Kalah Lawan Young Boys, Twitter Man United Indonesia Jadi Sorotan!

Orang-orang datang ke Twitter untuk melihat apa yang sedang terjadi.

Mulai dari berita terkini, hobi, hingga beragam topik yang sesuai dengan minat mereka.

Dengan menganalisa Tweet selama tiga tahun terakhir, Twitter mendalami percakapan yang terjadi di Indonesia.

Mulai dari apa saja yang dibicarakan hingga beragam tren percakapan yang muncul akhir-akhir ini.

Temuan dari analisa tersebut terdapat di Laporan TwitterTrends Indonesia yang bisa kalian lihat di halaman selanjutnya.

Laporan TwitterTrends, mencatat enam tren yang mendominasi percakapan di Indonesia.

Yaitu Wellbeing, Creator Culture, Everyday Wonder, One Planet, Tech Life, dan My Identity.

Temuan ini dapat menjadi insight penting bagi kalian yang berjualan atau brand agar terhubung dengan audiens dan menjadikannya tetap top of mind.

Baca Juga: Topik iPhone 13 Heboh di Twitter, Netizen: iPhone 6 Serasa Kalkulator

"Brand perlu mempelajari percakapan di Twitter untuk mengetahui apa yang menarik perhatian audiens mereka. Dengan menganalisa percakapan yang ada, brand bisa lebih memahami tren yang sedang berkembang di Indonesia," ujar Dwi Adriansah, Country Industry Head, Twitter Indonesia pada konferensi pers daring pagi tadi.

Well-being

Orang Indonesia mendefinisikan kembali arti kesejahteraan bagi mereka, mulai dari menjaga kesehatan mental hingga memprioritaskan perawatan diri.

Pertumbuhan percakapan seputar well-being mencapai lebih dari 17 persen di Twitter.

Topik ini terus berkembang, dan tidak terbatas pada kesehatan atau menjaga kesehatan saja.

Sub-pilar teratas yang muncul dari percakapan well-being adalah Embracing Self-Care (lebih dari 23%) dan Mental Health Matters (lebih dari 17%).

Seiring dengan meningkatnya percakapan, orang Indonesia mencari dukungan, kepastian, saran dari anggota komunitas.

Serta saling menemukan kekuatan dengan berbagi pengalaman.

pexels

Masalah kesehatan mental

Penjual dapat pertimbangkan bagaimana caranya menghadirkan keseimbangan dan nilai positif bagi audiens.

Cara lain yang dapat dilakukan adalah dengan menunjukkan apa arti kesejahteraan bagi brand dan menunjukkan bagaimana brand memprioritaskan kesejahteraan karyawan mereka.

Berikut saran hastag yang bisa digunakan, #olahraga, #sehat, #musik, #psikologi, #worldmentalhealthday, dan #kesehatanmental.

Baca Juga: Bos Xiaomi Ungkap Konsep Xiaomi Smart Glasses, Ini Kemampuannya

Creator Culture

Dengan lebih banyak waktu dihabiskan di rumah, kreativitas orang Indonesia mencetak generasi baru wirausahawan atau kreator konten.

Serta orang-orang yang ingin membuat perbedaan demi mencapai tujuan bersama.

Twitter mengatakan melalui platformnya, orang-orang mengejar apa yang menjadi minat mereka, mengasah keterampilan, saling menginspirasi, serta membentuk komunitas sesuai bakat dan ketertarikan.

Istock.com

Ilustrasi konten kreator

Terdapat pertumbuhan percakapan sebesar 33% seputar kreator konten.

Aspiring Makers (+34%), Conscious Creator (+29%), dan Creativity at Home (+50%) adalah sub-pilar dari tren Creator Culture.

Setiap harinya, orang memiliki kebutuhan untuk menyalurkan kreativitas dan mereka beralih ke Twitter untuk mengekspresikan diri.

Baca Juga: Bocoran 5 Fitur Baru Twitter, Archived Tweet Hingga Emoji Reaksi

Untuk penjual yang ingin mengikuti tren ini, perlu menemukan cara terbaik untuk terhubung dengan komunitas yang sesuai dengan minat mereka.

Hastag yang lerlu ditambahkan dalam tweet ialah,#diy,#tutorial,#sharing,#impactdan#karyaorisinil.

Di halaman selanjutnya terdapat penjelasan dari tren Everyday Wonder.

Everyday Wonder

Orang Indonesia selalu tertarik pada fenomena di keseharian mereka, mulai dari dunia supranatural, astrologi, sampai cerita rakyat.

Mereka membicarakan topik-topik ini di Twitter dan saling berbagi hiburan dengan komunitas mereka.

Percakapan ini meningkat sebesar 19%.

Imaginative Escapism (+30%), Acting on Astrology (+33%), serta Wisdom of Myth and Folklore (+20%) menjadi sub pilar teratas dalam tren ini.

Baca Juga: Twitter Bakal Luncurkan Fitur Baru untuk Mengidentifikasi Akun 'Bot'

Dengan everyday wonder, brand atau penjual dapat membicarakan produk dan layanan mereka dengan percakapan ringan.

Brand dapat menggunakan tagar-tagar populer seperti #anime, #digitalart, #Ramalanzodiak, #threadhorror untuk memulai percakapan.

Halaman selanjutnya ada penjelasan tren One Planet di Twitter.

One Planet

Masyarakat Indonesia semakin sadar akan dampak dari perilaku keseharian mereka terhadap lingkungan.

Saat orang Indonesia memiliki pengetahuan dan semangat yang lebih tinggi, mereka menyuarakan kekhawatiran mereka melalui percakapan untuk menciptakan perubahan.

Percakapan tentang One Planet meningkat 26% dengan Next to Nature (+39%) dan Environment Urgency (+19%) sebagai sub-pilar teratas dari tren ini.

Baca Juga: Twitter Umumkan Fitur Communities, Ingin Saingi Facebook Group?

Saran untuk penjual, Twitter menjelaskan konsumen di Indonesia semakin sadar pentingnya menjaga lingkungan.

Inilah peluang bagi brand untuk meningkatkan kesadaran mengenai konsep dan produk keberlanjutan.

Brand juga dapat menentukan tujuan keberlanjutan mereka, mempertanggungjawabkan brand mereka, serta menceritakan kemajuan secara rutin dan transparan.

Brand dapat menggunakan tagar-tagar populer terkait topik lingkungan hidup seperti #pertanian, #stormhour, #banjir, #gempa, dan #earthday.

Di halaman selanjutnya ada tren percakapan Twitter yang kelima.

Tech Life

Tech Life menjadi tren dengan pertumbuhan percakapan tertinggi di Twitter di Indonesia (89%).

Salah satu faktor yang mendorong hal ini adalah integrasi teknologi ke dalam kehidupan sehari-hari.

Ilustrasi bermain hp bersama teman-teman gunakan Oppo Reno5 5G

Baca Juga: 5 Cara Mudah Membuat Podcast dengan Smartphone, Mudah dan Praktis!

Dengan e-commerce yang semakin mendominasi Indonesia beberapa tahun terakhir ini, percakapan seputar e-commerce meningkat 254%.

Adopsi teknologi yang tinggi di tahun 2020 juga membuka jalan bagi banyak pemain e-commerce untuk melakukan berbagai inovasi.

Percakapan seputar akses ke pengetahuan dan kesempatan belajar juga meningkat (+38%).

Hal ini didukung oleh teknologi yang memudahkan masyarakat Indonesia untuk mendapatkan informasi, belajar hal baru, dan berbagi ide.

Untuk penjual, Twitter mengingatkanharus tetap fokus pada apa yang menjadi keahlian mereka dan selalu memanfaatkan peluang untuk mencoba sesuatu yang baru dengan teknologi.

Brand juga dapat lebih mengeksplorasi cara-cara untuk meningkatkan pengalaman konsumen yang didukung dengan inovasi teknologi.

Beberapa tagar populer dalam pilar ini misalnya, #shopeeid, #tokopediawib, #lazada1212, #mabarbukalapak, #robogurushow, #brightfutureruanguru, dan #ihsg.

Baca Juga: Apakah Konsumen Indonesia Bahagia Belanja Online di E-Commerce?

My Identity

Twitter mengatakan, orang Indonesia datang ke platformnya karena nilai-nilai dan tujuan yang sejalan dan ingin lebih mengerti diri sendiri, sekaligus saling menyemangati satu sama lain.

Percakapan seputar identitas diri muncul didorong oleh semakin banyaknya percakapan seputar kesetaraan, keadilan, dan apa yang menjadi keyakinan mereka.

Di saat yang sama, orang Indonesia menemukan keberanian dan inspirasi untuk menjadi diri mereka sendiri dan melakukan apa yang penting bagi mereka.

Dengan peningkatan percakapan sebesar 10%, percakapan seputar sub-pilar dari My Identity banyak terkait dengan Fan Power (+12%) dan Ethics in Action (+2%).

Untuk penjual perlu mengetahui, hubungan manusia semakin dibangun berdasarkan minat dan nilai yang sejalan, bukan lagi berdasarkan demografi dan dari mana kita berasal.

Oleh karena itu, penting bagi brand untuk mempertimbangkan basis audiens mereka dari apa yang mereka sukai, lihat, makan, dengarkan, dan mainkan.

Dibandingkan dari tempat tinggal, usia, atau pekerjaan mereka.

Ini merupakan langkah awal untuk tetap menjadi relevan dalam hidup audiens mereka.

Brand dapat menggunakan beberapa tagar populer seperti #bts, #keadilansosial dan #KebebasanPendapat untuk memulai atau bergabung dalam percakapan.

Baca Juga: Pandemi Ciptakan Tren Intimate Wedding, Menurut Tokopedia Jadi Murah

Dari keenam tren percakapan Twitter, kalian penjual atau brands bisa memilih salah satunya yang berkesinambungan dengan barang atau layanan yang ditawarkan.

Tetap di Nextren untuk mengetahui informasi terkait Twitter. (*)

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya