Nextren.com -Gamers, sebutan pemain game yang salah satunya memainkan game online dan akan berurusan dengan hacker yang mengambil sebuah data.
Dikabarkan satu juta data gamers telah bocor dan data ini bersumber dari developer game mobile ternama di China.
Pembobolan satu juta data gamers ini diungkap oleh tim peneliti vpnMentor.
Baca Juga: Cara Melindungi Akun Facebook, Instagram dan WhatsApp dari Hacker, Aktifkan Fitur Wajib Ini
Pelanggaran data ini berisi informasi yang membuat lebih dari satu juta gamer berpotensi diretas.
Menurut tim peneliti vpnMentor, developer game mobile Android yang mengalami kebocoran bernama EskyFun.
Dalam kebocoran data pastinya ada alasan mengapa data tersebut bisa bocor ke tangan yang salah.
Dan seringnya dalam kasus ini, perusahaan lah yang disalahkan.
Lalu apakah yang terjadi dalam EskyFun juga sama? Mari lihat penyebab bocornya 1 juta data gamers di halaman selanjutnya.
Dihimpun Gizmochina, perusahaan tersebut menggunakan server yang tidak aman untuk menyimpan sejumlah besar data yang dikumpulkan dari pengguna di gamenya.
Khususnya, banyak data yang dikumpulkan oleh perusahaan cukup sensitif.
Serta tim mencatat bahwa tidak ada alasan bagi perusahaan video game untuk menyimpan file detail pada penggunanya.
Karena data sensitif ini tidak diamankan, EskyFun berpotensi membuat semua pengguna ini terkena penipuan, peretasan, dan bahaya lainnya seperti ransomware.
Namun itu terjadi jika ke tangan yang salah.
Baca Juga: Peringatan Presiden AS :Serangan Hacker Rusia dan China Bisa Sebabkan Perang Besar
EskyFun Entertainment Network Limited telah menghadirkan beberapa game yang didasarkan pada permainan peran dan genre fantasi.
Game yang ia hadirkan memiliki total unduhan lebih dari 1,5 juta.
Untuk game yang terkena bocoran yaitu Rainbow Story: Fantasy MMORPG (500.000+ unduhan), Metamorph M (100.000+ unduhan), dan Dynasty Heroes: Legends of Samkok (1.000.000+ unduhan).
Lalu bagaimana EskyFun menyelesaikan masalah ini?
Tim peneliti vpnMentor menemukan pelanggaran data gamers pada Juli 2021 dan segera memberi tahu developer.
Namun, EskyFun tidak menanggapi dan upaya kontak kedua dilakukan beberapa minggu setelahnya.
Setelah itu, tim juga menghubungi CERT atau Computer Emergency Response Team Hong Kong.
Sehingga masalah tersebut segera diatasi. (*)
Baca Juga: Analis Ungkap Discord Jadi Tempat Bersarangnya Hacker Sebar Malware