Pendiri sekaligus CEO Layaria Dennis Adhiswara mengaku punya kejutan untuk ajang PopCon Asia 2015 yang bakal dihelat pada 7-9 Agustus 2015 mendatang di Jakarta, yaitu film horor yang memanfaatkan teknologi Virtual Reality (VR).Pria berkacamata ini mengklaim film VR tersebut adalah yang pertama diluncurkan di Indonesia. Ajang PopCon dipilihnya sebagai lokasi memperkenalkan film tersebut karena mempertimbangkan keramaian serta kemungkinan banyaknya pelaku industri kreatif yang berkumpul di sana.Namun, Dennis enggan mengungkap detil soal film itu sekarang. Cuma kisi-kisi saja yang bersedia dia ceritakan saat ditemui Nextren usai konferensi pers PopCon, di Conclave, Kamis (30/7/2015). "Film ini dibuat pakai teknologi VR, jadi nanti penonton yang masuk dikasih kacamata khusus supaya bisa melihat sekelilingnya, tidak cuma menghadap depan saja. Genrenya kami pilih horor," terangnya seraya memperagakan gerakan menonton film."Singkat ceritanya begini, nanti ada seorang perempuan yang kecelakaan mobil. Lalu dia bangun dan tiba-tiba ada sesuatu. Nah, segitu saja," imbuhnya.Sedangkan soal pembuatan, Dennis mengaku merekamnya memakai kamera GoPro 360 derajat."Bikinnya pakai GoPro, yang 360 derajat, saya kebetulan dapat pinjaman dari teman. Setelah acara ini, kami juga berencana merilis film itu dalam versi Cardboard ," ujarnya.Beberapa waktu lalu, GoPro memang bekerja sama dengan Google untuk membuat sebuah kamera yang bisa merekam dalam pandangan 360 derajat. Alat tersebut diberi nama Camera Array dan baru didistribusikan ke kelompok-kelompok tertentu. Tren teknologi VR mulai ramai sejak Oculus resmi memperkenalkan headset Rift untuk konsumer. Setelah pengumuman Oculus Rift, berbagai vendor menyusul menunjukkan headset atau kacamata-kacamata lain yang menggunakan teknologi VR. Oculus Rift sendiri baru bisa dibeli konsumen di kuartal pertama 2016.
Pertama di Indonesia, Horor "Virtual Reality" Dennis Adhiswara Diputar di PopCon
Kamis, 30 Juli 2015 | 17:55
Yoga Hastyadi Widiartanto/NEXTREN.com
Editor : Oik Yusuf