Platform Belajar Online Baru, Alef Education Kasih Akses Gratis ke 500 ribu Siswa

Kamis, 15 Juli 2021 | 14:00
ANTARA FOTO

Sejumlah siswa menyeberangi sungai dengan perahu menuju sekolahnya Madrasah Tsanawiyah (MTs) Nasyrul Ulum di Desa Terkesi, Grobogan, Jawa Tengah, Senin (15/7/2019). Hari ini para siswa mulai kembali beraktivitas mengikuti pelajaran di sekolah untuk tahun ajaran baru 2019-2020 usai libur panjang Hari

Laporan wartawan Nextren, Fahmi Bagas

Nextren.com - Program pembelajaran jarak jauh (PJJ) bagi para siswa di sejumlah wilayah Indonesia telah diberlakukan selama satu tahun lebih.

Hal itu juga membuat penggunaan platform belaja online kian digencarkan guna memberikan materi tambahan serta ilmu baru bagi para siswa selama berkegiatan di rumah saja.

Kondisi tersebut turut mendorong salah satu startup pendidikan asal Uni Emirate Arab (UEA) yakni Alef Education untuk memberikan akses belajar gratis untuk 500 ribu siswa di Tanah Air.

Dalam acara pertemuan media pada hari Rabu (14/7) kemarin, Alef Education menyatakan bakal memberikan akses belajar gratis tersebut selama enam bulan.

Baca Juga: Belajar Online Makin Terbiasa, Kolaborasi Antara Sekolah dan Orang Tua Makin Kuat

Indonesian Implementaion Manager, Alef Education, Juventius Suhartono mengatakan, "Kami berikan akses layanan pembelajaran kepada 500.000 ribu siswa-siswi madrasah di bawah naungan Kementerian Agama."

Pada tahapan awal, Alef Education akan menyediakan berbagai materi pelajaran untuk siswa-siswi di kelas 7 atau 1 SMP.

Adanya langkah ini pun diharapkan dapat meningkatkan dan mengubah industri pendidikan global, terutama di Indonesia yang memiliki potensi.

"Platform ini adalah alat yang sempurna untuk lingkungan bekerja jarak jauh, karena memungkinkan jajaran sekolah hingga kementerian untuk meningkatkan hasil belajar sembari menyampaikan pelajaran yang menarik dan menyenangkan," ucap CEO Alef Education, Geoffrey Alphonso.

Lantas apa saja yang bisa didapatkan oleh siswa-siswi sampai guru di sekolah saat mengakses Alef Education secara gratis?

Baca Juga: Cara Hemat Kuota Saat Buka Zoom Untuk Sekolah Online Tanpa WiFi

Konten Menarik

Dalam platform Alef Education, siswa akan diberikan cara inovatif untuk memahami pelajaran dan membagikan konten menjadi beberapa bagian.

Teknik pembelajaran yang disajikan pun diklaim akan lebih efektif dan memungkinkan siswa untuk memperoleh keterampilan yang bisa ditonton secara bebas dan gratis di platformnya.

Baca Juga: Belajar Online dan Pengaruhnya Terhadap Psikologi Anak Jelang Ujian Sekolah

Data Real-Time

Selain konten, Alef Education juga memiliki sistem pemantauan yang dapat memberikan feedback kepada pihak sekolah.

Data tersebut akan berguna untuk melacak perkembangan siswa di tingkat wilayah, sekolah, penilaian, mata pelajaran, dan siswa itu sendiri.

Dengan begitu, guru akan bisa dengan mudah mengidentifikasi aspek tertentu dan kebutuhan apa saja yang diperlukan pada diri personal siswa-siswi.

Kurikulum Relevan

Alef Education mengklaim dirinya memiliki konten yang mengikuti kurikulum pembelajaran di sekolah.

Pihak perusahaan juga menyatakan kalau platformnya menganut budata lokal yang dibuat dalam semua mata pelajar.

Hal tersebut dilakukan untuk membantu guru menghemat waktu dalam perencanaan dan persiapan belajar bagi siswa.

Baca Juga: 5 HP Rekomendasi Rp 1 Jutaan Terbaru, Mantap untuk Sekolah Online

Layanan Profesional

Bagi para penggunanya, Alef Education pun memberikan layanan konsultasi berkelanjutan dan instalasi konfigurasi TI, termasuk komunitas belajar profesional.

Guru-guru dari sekolah bisa menggunakannya sebagai bahan praktik mengajar dan belajar secara online.

Baca Juga: Cara Buat Pertemuan di Telegram, Cocok Untuk Sekolah Online dan Rapat

Dukungan Kementerian Agama (Kemenag)

Adanya Alef Education pun telah didukung oleh pihak Kementerian Agama (Kemenag) RI.

Dalam kesempatan yang sama, Muhammad Ali Ramdhani, selaku Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Dirjen Pendis), mengatakan bahwa kondisi saat ini merupakan tantang bagi para siswa.

Setidaknya ada sekitar 10 juta siswa di Tanah Air berada di bawah naungan Kemenag.

"Mereka harus tetap belajar meski di rumah," pungkas Muhammad Ali.

(*)

Tag

Editor : Wahyu Subyanto