Nextren.com - Sebuah langkah baru saja diambil oleh TikTok, Facebook, WhatsApp serta perusahaan teknologi lainnya seperti Google, Twitter, dan Instagram.
Pada Forum Kesetaraan Generasi PBB yang diselenggaran pada hari Kamis (1/7) kemarin, di Paris, ke enam perusahaan tersebut menyatakan akan mengatasi masalah keamanan wanita di internet.
Mereka berkomitmen untuk bisa membenahi penyalahgunaan dunia maya dan meningkatkan keamanan di platform masing-masing.
Dihimpun dari The Verge, janji yang dikatakan oleh enam perusahaan terkemukan itu hadir setelah adanya konsultasi dengan World Wide Web Foundation (WWWF).
Baca Juga: Fitur Playback Speed WhatsApp Resmi Meluncur di Android dan iOS!
Rencana ini pun bukan sebuah keputusan yang cepat diambil karena dikatakan proses konsultasi dilakukan kurang lebih selama satu tahun ke belakang.
TikTok, Facebook, WhatsApp, dan lainnya memiliki maksud untuk melihat seberapa banyak kekerasan dan pelecehan berbasis gender di internet.
Menurut keterangan WWWF, perusahaan-perusahaan tersebut akan membangun cara yang lebih baik bagi wanita untuk bisa mengatur keamanan secara online.
Sejumlah tawaran seperti pengaturan yang lebih terperinci, navigasi yang lebih mudah, dan mengurangi jumlah pelecehan online secara proaktif menjadi janji dari keenam perusahaan teknologi itu, kembali dikutip dari The Verge.
Namun poin terakhir yang disebutkan tadi dinilai oleh sebagian kalangan masih cukup mengkhawatirkan karena kurang jelasnya proses penanganan yang dilakukan oleh TikTok, Facebook, WhatsApp, atau yang lainnya.
Baca Juga: Cara Gunakan Fitur Green Screen Duet di Tiktok, Gampang Banget!
Sebab jika wanita tidak melihat konten pelecehan di media sosial, bukan berarti pelecehan tersebut benar-benar hilang.
Dengan begitu diharapkan bahwa platform-platform tersebut memikul tanggung jawab untuk membuat ruang online yang lebih aman, dan bahkan bisa untuk melakukan pengejaran bagi para pelaku pelecehan daring.
Baca Juga: Tampilan Fitur Baru Facebook Public Comment di Facebook Stories Bocor!
Kendati apa yang disebutkan oleh WWWF sebagai sebuah langkah yang baik, namun sayangnya tidak jelaskan secara spesifik bagaimana setiap platform akan mencapai klaim-klaimnya tersebut.
Facebook, WhatsApp, Google dan Instagram diketahui masih belum memberikan informasi terkait kabar tersebut.
Namun hal berbeda justru ditampilkan oleh Twitter yang menyampaikan komentarnya yang diwakili oleh Vijaya Gadde, selaku Kepala Hukum, Kebijakan Publik, dan Kepercayaan & Keamanan di Twitter.
"Meskipun kami telah membuat langkah baru-baru ini dalam memberi orang kontrol yang lebih besar untuk mengelola keselamatan mereka, kami tahu masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan," jelas Gadde, dikutip dari The Verge.
Baca Juga: Ini Perbedaan TikTok vs Instagram Reels, Benarkah Sangat Mirip?
Ia menambahkan, "(Perilaku kasar) tidak memiliki tempat di layanan kami. Itu menyakiti mereka yang menjadi sasaran dan merusak kesehatan percakapan dan peran yang dimainkan Twitter dalam ekspresi dan pertukaran ide di mana orang terlepas dari pandangan atau perspektif mereka dapat didengar."
Sedangkan untuk komentar dari pihak TikTok pun diwakilkan oleh Direktur Kebijakan untuk TikTok AS, Tara Wadhwa, yang menguraikan rencana perusahaan ke depannya.
"Dalam beberap bulan mendatang, kami akan mulai mengembangkan dan menguji sejumlah perubahan produk potensial pada platform kami yang membahas prioritas ini dan membantu menjadikan TikTok tempat yang lebih aman bagi wanita," jelasnya.
Baca Juga: Bos Instagram Sebut Instagram Tidak Akan Jadi Aplikasi Berbagi Foto
Mari kita nantikan saja seperti apa langkah yang diambil oleh TikTok, Facebook, WhatsApp, dan lainnya dalam menjalankan komitmen tersebut.
Semoga saja janji yang dikatakan benar-benar bisa mengatasi masalah keamanan wanita di internet.
(*)