Nextren.com - Keriuhan pengguna internet akhir-akhir ini adalah digelarnya layanan 5G oleh Telkomsel.
Sebelumnya, dimulai sejak tahun 2014, tentu kita sudah menikmati 4G yang sudah makin merata di seluruh Indonesia.
Namun faktanya di lapangan, ternyata masih banyak pelanggan yang saat hingga masih memakai jaringan 3G dan 2G.
Hal itu yang juga terlihat dari produk feature phone (HP tanpa sistem operasi), yang masih cukup banyak penggemarnya.
Baca Juga: Unboxing OPPO A74 Yang Speknya Plus Minus Dari Versi 5G & Amoled
Ternyata hal itu bisa menghambat perkembangan layanan 5G.
Menurut lembaga analisis mobile OpenSignal, operator Indonesia disarankan segera menghapus jaringan 2G dan 3G yang masih ada tersebut. Nah frekuensi yang sekarang dipakai 2G dan 3G nantinya bisa dipakai untuk mendukung kinerja 4G.
Lalu pada gilirannya akan mempercepat transisi dari 4G ke 5G.
OpenSignal juga merilis laporan berjudul "Cara Meningkatkan Pengalaman Seluler di Indonesia: Percepat Pemutusan 3G".
Salah satu isinya menyatakan bahwa jaringan 2G dan 3G ternyata berada di frekuensi 900 MHz, 1.800 MHz, dan 2.100 GHz yang juga dipakai untuk menggelar jaringan 4G.
Menurut OpenSignal, jika frekuensi itu bisa dipakai untuk layanan 4G, maka pengalaman seluler di Indonesia akan meningkat.
Karena jaringan 4G dan 5G secara teknologi memang lebih efisien dalam menggunakan kapasitas spektrum, dibandingkan dengan teknologi lama di 2G dan 3G.
Menurut riset OpenSignal, ternyata banyak pengguna di Indonesia tidak memakai layanan 4G bukan karena HP tak mendukung 4G atau belum terjangkau sinyal 4G.
Baca Juga: Harga McD BTS Meal Dijual Mahal di E-Commerce, Hingga Rp 600 ribu!
Penyebabnya ternyata karena pengguna tidak berlangganan layanan data (4G) atau mematikan pilihan jaringan 4G di ponsel.
Sebenarnya, menurut OpenSignal, operator seluler di Indonesia bisa terbantu dengan melakukan migrasi dari 3G ke 4G, dan memperbarui spektrum 2G/ 3G ke layanan 4G.
Hal itu akan membantu mempercepat penyebaran jaringan 4G dan 5G yang dapat menjembatani kesenjangan digital di Indonesia, serta meningkatan pengalaman pengguna secara keseluruhan.
Jaringan LamaDimatikan
Operator selular di Indonesia sebenarnya sudah menghapus teknologi jaringan lawas sejak beberapa waktu yang lalu.
Misalnya Smartfren yang sudah mematikan jaringan 3G berbasis CDMA sepenuhnya, untuk beralih total ke 4G.
Secara bertahap, jaringan 2G juga sudah dimatikan oleh beberapa operator seluler sejak beberapa tahun terakhir.
Operatot Hutchison 3 (Tri) Indonesia, sejak 2019 sudah mulai mematikan jaringan 2G.
Sedangkan XL Axiata mematikan jaringan 2G pada 2018.
Baca Juga: Sony Siap Luncurkan Smart TV Khusus Gamers, Ini Keunggulannya
Penyebabnya, pelanggan 2G mereka memang telah menyusut.
Pada 2017, Kementerian Kominfo sempat menargetkan jaringan 2G bakal hilang dari Indonesia dalam kurang dari 5 tahun, artinya sebelum 2022.
Sementara operator seluler terbesar di Indonesia, Telkomsel, justru masih mempertahankan jaringan 2G.
Apa alasannya? Ternyata berbeda dari XL dan Tri, pelanggan 2G perusahaan pelat merah ini dipandang masih banyak.
Jadi dibutuhkan keberadaan jaringan seluler yang sudah ada sejak Telkomsel berdiri pada 1995 tersebut.
Saat peluncuran jaringan 5G Telkomsel, dinyatakan bahwa jaringan 2G dan 3G masih akan dipertahankan sepanjang ada kebutuhan dari sisi pelanggan.