Nextren.com - Pengembangan teknologi yang dilakukan Samsung untuk desain produk di masa depan tidak hanya berfokus pada lini smartphone saja.
Kabar terbaru menyebut bahwa perusahaan asal Korea Selatan itu sedang menguji coba tampilan layar OLED Samsung Wearable yang akan bisa menempel di kulit penggunanya.
Teknologi tersebut pun digadang-gadang sudah masuk ke dalam tahap awal pengembangan perusahaan.
Lebih lanjut, kehadiran desain Samsung Wearable yang tidak biasa itu juga disebutkan memiliki tujuan yang lebih baik untuk konsumen.
Baca Juga: Samsung Galaxy Tab A7 Lite Masuk Indonesia, Harganya Rp2 Jutaan
Dilansir dari Engadget, para peneliti dari Samsung Advanced Institute of Technology (SAIT) mengklaim bahwa desain tersebut akan memberikan fleksibilitas yang lebih tinggi lagi.
Pasalnya fungsi dari fitur pengukuran detak jantung yang terdapat pada perangkat pun dikatakan bakal lebih akurat dari sebelumnya tidak menunjukkan penurunan kinerja.
Dan tim peneliti pun menyatakan telah berhasil menangkap sinyal detak jantung 2,4 kali lebih kuat dibandingkan dengan sensor silikon tetap.
Tim peneliti juga menjelaskan bahwa selama uji coba layar OLED Samsung Wearable, layar tersebut tidak hanya memiliki kemampuan tinggi untuk urusan fitur deteksi saja.
Layar OLED Samsung Wearable itu juga dirumorkan bisa membentang hingga 1.000 kali panjang normal.
Hal tersebut dikarenakan adanya pembenaman bahan elektroda yang dapat diregangkan dengan elastometer.
Baca Juga: Samsung Segera Luncurkan Galaxy A22 5G, Punya Layar IPS 90Hz!
Elastometer sendiri merupakan material yang mampu kembali ke ukuran semula setelah diregangkan.
"(Elastometer) memungkinkan ruang dan elektroda kabel antara piksel meregang dan menyusut tanpa piksel OLED itu sendiri menjadi cacat," ungkap salah satu peneliti SAIT, Yeongjun Lee, dikutip dari Engadget.
Baca Juga: Update Harga Baru Samsung Galaxy A51, Turun Hampir Rp 1 Juta
Keberadaan teknologi tersebut di perangkat Samsung Wearable pun diklaim akan lebih tahan terhadap bahan kimia dan panas yang dikhawatirkan oleh pengguna.
Menariknya, tim peneliti turut mengklaim kalau kinerja deteksi detak jantung yang dilakukan oleh layar OLED Samsung Wearable tidak menurun meski layar direntangkan hingga 30 persen.
Lantas apakah layar OLED Samsung Wearable itu akan segera diluncurkan ke publik?
Sejauh ini tim SAIT dikabarkan sedang mencoba untuk meneliti hal lain yang perlu dilakukan pada perangkat tersebut.
Laporan yang dilansir dari Engadget menyebut bahwa laboratorium penelitian sedang berupaya melakukan peningkatan resolusi, fleksibilitas, dan tingkat akurasi pelacakan.
Baca Juga: Samsung Galaxy M62 Dijual di Indonesia dengan Baterai 7.000 MAh, Ini Harganya
Jika hal itu sudah dilakukan dan berhasil, maka besar kemungkinan kalau Samsung akan langsung masuk ke dalam tahap produksi massal.
Mari kita nantikan saja kabar terbaru terkait layar OLED Samsung Wearable yang mungkin bakal dirilis oleh perusahaan dalam beberapa tahun ke depan.
(*)