WhatsApp Berseteru dengan Pemerintah India, Tolak Ubah Sistem Enkripsi

Jumat, 28 Mei 2021 | 17:00
Freepik/syifa5610

7 hal penting tentang kebijakan privasi baru Whatsapp yang berlaku hari ini.

Nextren.com - Whatsapp diduga sedang berseteru dengan Pemerintah India dalam urusannya pada permintaan untuk merubah kebijakan privasi perusahaan.

Laporan terbaru yang dihimpun dari Wired (28/5), menyebutkan bahwa WhatsApp sedang berupaya untuk mempertahankan privasi penggunanya di India.

Seperti yang kita tahu, India merupakan salah satu pangsa pasar terbesar WhatsApp di seluruh dunia.

Dan minggu ini pun tersiar kabar bahwa Facebook sebagai induk WhatsApp telah menggugat Pemerintah India.

Baca Juga: Siap-siap! Fitur Baru Stiker WhatsApp Sedang dalam Tahap Uji Coba

Hal itu didasarkan oleh keinginan pemerintah untuk merubah sistem dan aturan TI terbaru yang dikatakan berisi tentang permintaan untuk seluruh platform bisa melacak pengirim pertama sebuah pesan.

"Ketertelusuran akan memaksa platform terenkripsi ujung ke ujung untuk mengubah arsitektur mereka dengan cara yang berdampak negatif pada privasi dan keamanan online," ucap Advokat Kebijakan Teknologi WhatsApp, Namrata Maheswari, dikutip dari Wired.

"Ini adalah kewajiban berat yang sangat merusak enkripsi ujung ke ujung dan membahayakan privasi, keamanan, dan kebebasan berekspresi pengguna," lanjutnya.

Langkah WhatsApp untuk menggugat Pemerintah India kali ini pun diklaim sebagai cara agar menghindari perusahaan aplikasi berbagi pesan dari proses pendiktean yang mungkin akan dilakukan di masa depan.

Pihak WhatsApp mensinyalir bahwa dengan perubahan aturan yang ada, Pemerintah India berusaha untuk bisa mengatur secara penuh jenis teknologi komunikasi dan ruang aman online masyarakat India.

Baca Juga: WhatsApp Akan Bebaskan Akun yang Tolak Kebijakan Privasi, Takut Ditinggal?

IST via Kompas.com

Pemerintah India bangun tembok 400 meter untuk sembunyikan pemukiman kumuh dari Donald Trump

Bantahan Pemerintah India

Menanggapi tudingan WhatsApp, Pemerintah India menyatakan bahwa tujuannya dalam mengubah aturan tersebut bukan seperti apa yang diprediksi oleh perusahaan aplikasi berbagi pesan tersebut.

Baca Juga: Jerman Larang Facebook Ambil Data Pengguna WhatsApp di Negaranya

Kembali melansir dari Wired, pihak pemerintah menjelaskan kalau niatannya untuk melakukan pelacakan itu hanya akan digunakan sebagai langkah pencegahan penyelidikan, atau hukuman atas pelanggaran.

Keterangan dari Pemerintah India pun menerangkan kalau hal itu akan berfungsi untuk bisa menjaga hubungan persahabatan dengan negara asing jika terjadi sebuah masalah yang sangat serius.

Lalu hal-hal seperti pemerkosaan atau materi seksual pelecehan seksual terhadap anak juga dapat ditangani dengan sigap.

Sikap Skeptis WhatsApp

Kendati telah menerima penjelasan dari Pwmerintah India tapi pihak WhatsApp menilai bahwa pernyataan tersebut masih memiliki banyak ruang interpretasi.

WhatsApp merasa bahwa memang pemerintah dapat melacak seseorang yang mengeluarkan informasi yang salah yang berbahaya tapi dengan cara yang sama juga bisa dengan mudah menggunakan kekuatannya untuk mengikuti bagaimana konten politik di antara individu.

Baca Juga: 4 Fitur WhatsApp yang Hilang Jika Menolak Aturan Privasi Baru

"Mewajibkan aplikasi perpesanan untuk 'melacak' obrolan sama dengan meminta kami menyimpan sidik jari dari setiap pesan yang dikirim di WhatsApp, yang akan merusak enkripsi ujung-ke-ujung dan secara fundamental merusak hak privasi orang," ujar salah satu juru bicara WhatsApp kepada WIRED melalui email.

Ia menambahkan, "Kami secara konsisten bergabung dengan masyarakat sipil dan para ahli di seluruh dunia dalam menentang persyaratan yang akan melanggar privasi pengguna kami."

Baca Juga: WhatsApp Akan Segera Luncurkan Fitur Multi Perangkat Terbaru!

Dan WhatsApp pun mengaku akan terus terlibat dengan Pemerintah India guna memberikan splusi praktis yang tetap bisa menjaga keamanan orang-orang.

Mari kita nantikan saja kabar kelanjutan dari perseteruan antara WhatsApp dan Pemerintah India.

(*)

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya