Nextren.com -Keadaan saat ini di India sedang terjadi gelombang lain dalam kasus Covid-19, yang menyebabkan pasokan medis penting berkurang.
Masyarakat di negara tersebut banyak yang memposting di Facebook dengan tagar ResignModi, mereka juga mencantumkan referensi tentang virus Corona.
Namun, sayangnya Facebook akui tidak sengaja hapus atau menyembunyikan postingan dengan tagar tersebut.
Pada hari Rabu (28/4), Perdana Menteri India, Narendra Modi mengundurkan diri dari jabatannya.
Baca Juga: Facebook Resmi Luncurkan Miniplayer Spotify, Simak Fiturnya!
Buzzfeed News melaporkan bahwa postingan tersebut disembunyikan selama sekitar tiga jam.
Facebook pun segera memberikan klarifikasi mengapa postingan dengan tagar tersebut dihilangkan.
Yang utamanya, Facebook mengatakan bahwa semua hal tersebut bukanlah karena pemerintah India menyuruh mereka.
Jadi benar-benar murni kesalahan perusahaan tersebut, lihat pernyataannya di halaman selanjutnya.
Mengutip The Verge, Facebook mengatakanpemblokiran itu adalah hasil dari beberapa konten yang menggunakan hashtag, tetapi tidak menentukan jenis konten apa.
Hilangnya postingan ini dikhawatirkan memicu pengaruh partai BJP Modi atas operasi Facebook dan media sosial secara umum.
Meskipun saat ini postingannya sudah dipulihkan kembali, kejadian serupa bukan hanya sekali.
Facebook telah memblokir tagar di masa lalu selama pemilu Amerika Serikat tahun 2020.
Baca Juga: Twitter Bakal Rilis Fitur Seputar Vaksinasi, Mirip Dengan Facebook!
Platform tersebut memblokir tag "StopTheSteal", menunjukkan kepada pengguna pesan serupa dengan yang terlihat di India hari ini.
Hashtag untuk "Qanon" juga diblokir, sebagai bagian dari perjuangan Facebook melawan gerakan sosial berbasis konspirasi.
Berbeda dengan tagar ResignModi, tag StopTheSteal dan Qanon masih diblokir, dengan pesan yang mengutip konten yang bertentangan dengan standar komunitas.
Kejadian di Facebook India ini terjadi setelah kepala kebijakan kontroversialnya mengundurkan diri pada Oktober 2020 lalu.
Dibalik kepergiannya ada sebuah alasan, lanjut ke halaman selanjutnya.
Kepergiannya karena kritikus menekannya untuk pergi, mereka mengklaim di bawah bimbingannya, Facebook India telah gagal memoderasi pidato kebencian yang menyebabkan pogrom anti-Muslim di Delhi.
Lebih luas lagi, ada kekhawatiran bahwa keberpihakannya di depan umum dengan partai BJP yang berkuasa telah menyebabkan penerapan kebijakan Facebook yang tidak adil.
Penyembunyian konten di sosial media juga bukan hanya terjadi di Facebook saja.
Akhir pekan lalu, Twitter menyembunyikan tweet yang mengkritik berbagai pejabat setelah menerima perintah darurat dari pemerintah.
Baca Juga: Cara Aktivasi Verifikasi Dua Langkah Facebook, Menghindari Tag Link Masal
(*)