Laporan wartawan Nextren, Fahmi Bagas
Nextren.com - POCO F3 dan POCO X3 Pro secara resmi meluncur untuk pasar di Indonesia dan menyasar segmen kelas menengah.
Kehadirannya pun menjadi tanda sebagai seri pertama POCO setelah resmi pisah dari Xiaomi Indonesia dan memutuskan untuk menjadi brand sendiri.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Country Director Xiaomi Indonesia, Alvin Tse dalam konferensi pers virtual yang diselenggarakan pada hari Selasa (20/4) siang.
Baca Juga: Layar POCO X3 Pro Dibekali Gorilla Glass Terbaru, Tahan Tekanan 28kg
Dalam kesempatannya, Alvin menerangkan bahwa perbedaan antara Xiaomi dan POCO sudah dapat dilihat dari tampilan situs web resmi.
Pantauan Nextren terhadap kedua website tersebut pun melihat bahwa memang situs Xiaomi dan POCO sudah nampak berbeda dari segi konsep tampilannya.
Situs POCO memperlihatkan kesan kuat dan elegan dengan penggunaan warna dominan hitam dan kuning.
Sedangkan situs Xiaomi menggunakan dominan warna dasar putih dan tampilan yang lebih sederhana.
Lebih lanjut, Alvin pun mengatakan, "Jadi bukan rumor, karena memang sudah independen (POCO Indonesia)."
Baca Juga: Cara Mengganti Lirik Lagu di Aplikasi Musik Xiaomi, Jadi Bisa Karaoke
Langkah ini pun dinilai oleh Alvin sebagai sebuah hal yang memang harus dilakukan oleh keduanya.
Pasalnya dua brand yaitu Xiaomi dan POCO memiliki kebutuhan pasarnya masing-masing.
Xiaomi sebagai induk memiliki fokus ke brand yang tidak hanya menjual produk smartphone, namun juga brand Internet of Things (IoT).
Yang artinya, penyebaran pasar Xiaomi membutuhkan cakupan wilayah yang lebih besar.
Baca Juga: Spesifikasi Resmi POCO F3, Pakai Snapdragon 870 dan Layar E4 AMOLED
"Market IoT itu lebih besar. Lalu untuk ponsel secara keseluruhan, Xiaomi butuh produk yang balance," ucap Alvin Tse dalam acara konferensi pers virtual.
Kondisi lain dari POCO dikatakan Alvin merupakan wujud brand yang dibutuhkan dan ditujukan untuk pengguna yang menginginkan sebuah performa dari sebuah ponsel.
Hal itu pun dibuktikan dari peluncuran seri POCO X3 Pro di Indonesia.
"Target audiensnya juga beda antara Xiaomi dan POCO," tegas Alvin.
Baca Juga: Cara Buat Video Pendek Tanpa Aplikasi di POCO X3, Ada Latar Musiknya
"Kalau POCO antusiasnya ke performa, maka dari itu kami selalu menjanjikan extreme performance dan extreme price," lanjutnya.
Dengan adanya kabar pisahnya POCO Indonesia dan kubu Xiaomi, maka hal ini juga membuktikan bahwa POCO memang sudah siap berdiri sendiri secara global.
Baca Juga: Harga dan Spek POCO X3 Pro Terungkap di E-commerce Vietnam, 4 Jutaan?
Pasalnya untuk tim POCO Global telah lebih dulu melakukan perpisahan dengan pihak Xiaomi sejak beberapa bulan lalu.
Bagaimana menurut kamu Sobat Nextren? Apakah ini sebuah langkah yang tepat dari POCO Indonesia untuk memulai berjalan dengan kaki sendiri?
(*)