Nextren.com - Uang kripto paling populer tentu saja Bitcoin, yang kini harganya sudah terlalu tinggi, mencapai Rp 830 juta per unit. Tentu saja harganya yang terlalu mahal, membuat netizen melirik beberapa jenis uang kripto lainnya. Salah satunya Ethereum yang baru-baru ini juga mencatat kenaikan sangat tinggi. Bahkan saat ini, Ethereum mencatatkan rekor harga tertingginya sejak awal kehadirannya, yaitu 2.074 dollar AS atau sekitar Rp 30 juta.
Baca Juga: Ini Alasan Harga Bitcoin Anjlok, Dari 60 Ribu ke 50 Ribuan Dollar Namun meski harganya sudah tertinggi, diprediksi kenaikan harganya masih akan terus berlanjut hingga beberapa bulan nanti. Padahal awal 2021 lalu, harga Ethereum hanya Rp 10 juta saja. Dibandingkan awal April 2020 setahun lalu, kenaikan harga Ethereum sat ini mencapai 15 kali lipat, karena April tahun lalu harganya hanya Rp 2 juta.
Menurut CEO Indodax Oscar Darmawan dalam keterangannya kepada Nextren (4/4), kenaikan ini diprediksi akan terus berlanjut hingga beberapa bulan ke depan.
Ternyata ada dua hal penting yang membuat lonjakan harga Ethereum tersebut, yang bisa disimak di halaman berikutnya.
Penyebabnya, Ethereum akan melakukan upgrade besar-besaran di pertengahan tahun mendatang.
Dharmawan menjelaskan, Ethereum akan melakukan upgrade EIP-1559 dimana akan ada beberapa jumlah Ethereum yang akan ‘burn’ atau dimusnahkan.
Tujuannya untuk mengurangi pasokan maksimal Ethereum di tahun-tahun mendatang.
Ethereum sendiri terus berbenah mengatasi masalah pasokannya yang unlimited atau tidak terbatas.
Baca Juga: Bank Pusat Venezuela Disarankan untuk Menyimpan dan 'Hodl' Bitcoin
Caranya adalah melakukan upgrade dengan ‘burn’ sehingga nantinya akan banyak Ethereum yang dimusnahkan.
Jika, pasokan Ethereum berkurang, maka kemungkinan besar harganya akan meningkat drastis.
Beberapa faktor kenaikan harga Ethereum yang tembus Rp30 juta juga disampaikan Dharmawan.
Beberapa alasan kenaikan harga Ethereum menembus Rp30 juta, salah satunya adalah keputusan bank terbesar di dunia, Visa, yang memfasilitasi fitur berbasis blockchain dan crypto di dalam jaringan Ethereum.
Perusahaan raksasa pembayaran tersebut sedang mengerjakan program untuk menyelesaikan transaksi dalam stablecoin USD Coin (USDC) lewat jaringan Ethereum dan mitranya Crypto.com.
Menurut Dharmawan, Ethereum juga merupakan penyedia jaringan untuk lahirnya crypto baru.
"Ethereum adalah jaringan blockchain yang paling populer. Visa yang membangun jaringan, membuat harga Ethereum meningkat dan menembus rekor tertingginya Rp30 juta,” kata Oscar Darmawan.
Kenaikan Ethereum ini juga terjadi karena maraknya pelelangan berbasis non-fungible token (NFT) yang merupakan pelelangan tercatat dengan skema blockchain.
Baca Juga: Aset Kripto Menjadi Tren Investasi Untuk Cuan, Ini Prediksi Tokocrypto
NFT belakangan ramai diperbincangkan dan digandrungi oleh penggemar seni dan teknologi di seluruh dunia.
“NFT adalah sistem pelelangan karya seni dan penemuan teknologi, dimana barang biasanya dijual atau ditukarkan dengan Ethereum."
"Hal ini juga menambah kenaikan harga Ethereum karena permintaannya yang meningkat,” ungkapnya.
Saat ini, menurut Dharmawan, masih belum terlambat membeli Ethereum yang merupakan kripto terpopuler nomor dua setelah Bitcoin.
Masyarakat Indonesia bisa memanfaatkan momen ini dan bisa menyimpan Ethereum.
“Ethereum adalah aset kripto terpopuler kedua di Indonesia setelah Bitcoin. Salah satu platform resmi penjual Ethereum di Indonesia adalah Indodax,” tutup Oscar Darmawan.