Tweet Pertama CEO Twitter Jack Dorsey Terjual Seharga Rp 41 Miliar

Selasa, 23 Maret 2021 | 13:00
Hindustan Times

CEO Twitter, Jack Dorsey

Nextren.com - Sejumlah tokoh di industri teknologi kerap kali membuat sebuah gebrakan yang tidak terduga.

Misalnya saja yang terjadi pada awal bulan Maret ini, di mana CEO Twitter, Jack Dorsey mengumumkan bahwa ia menjual tweet pertamanya.

Dorsey menyebutkan kalau cuitannya itu akan dijadikan Non-Fungible Token (NFT) yang merupakan sebuah token kriptografi yang mewakili suatu barang yang dianggap unik.

NFT pun dikatakan hampir sama dengan bitcoin ataupun aset kripto lainnya.

Baca Juga: Fitur Baru Twitter Bakal Mendukung Posting Foto Dalam Kualitas 4K!

Dan sekarang, tweet yang dilelang bebas itu pun sudah resmi terjual.

Dilansir dari Business Insider, cuitan yang berbunyi "just setting up my twttr" dan dirilis pada 22 Maret 2006 itu terjual seharga 2,9 juta USD atau setara dengan Rp 41 miliar.

Pembelinya melakukan transaksi dengan mata uang Ethereum dengan nominal 1630,5825601 ETH.

Lalu siapakah yang berhasil membeli tweet pertama Jack Dorsey?

Cuitan CEO Twitter itu diketahui telah dibeli oleh salah satu pengusaha perusahaan blockchain di Malaysia.

Lebih lanjut, dikatakan kalau orang tersebut adalah Sina Estavi, yang merupakan CEO Bridge Oracle.

Baca Juga: Twitter Rilis Fitur Baru, Bisa Nonton Video YouTube Secara Langsung!

Twitter
Twitter

Cuitan pertama Jack Dorsey yang diunggah pada tanggal 22 Maret 2006.

Dengan begitu, kepimilikan tweet tersebut akan membuat Sina Estavi mendapatkan hak atas token unik di blockchain.

Ia pun disinyalir dapat membuat cuitan itu sebagai sebuah alat invetasi baru seperti aset digital lainnya.

Baca Juga: Saingi Clubhouse, Fitur Twitter Spaces Akan Hadir Mulai April

Namun perbedaan antara NFT dengan yang lainnya adalah tidak bisa dipertukarkan.

"Seperti tanda tangan di kartu bisbol, NFT itu sendiri adalah tanda tangan pembuat konten, membuatnya langka, unik, dan berharga," tulis keterangan dari Valuables, (8/3).

Jadi pembeli cuitan itu hanya akan mendapatkan hak atas token unik yang menghubungkan namanya dengan karya Jack Dorsey tersebut.

Baca Juga: Akun Palsu Customer Service Bank Ramai di Twitter, Korban Habis Jutaan

"Nilai NFT sebagian besar diturunkan sebagai fungsi dari kelangkaan dan spekulasi," ungkap Tom C.W. Lin, seorang profesor Temple University Beasley School of Law, dikutip dari Business Insider.

"Sebuah NFT sendiri tidak memiliki banyak nilai intrinsik di luar faktor-faktor tersebut," lanjutnya.

(*)

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya