Bos Xiaomi Indonesia: Ini 3 Alasan HP Xiaomi Sering Jadi Barang Ghoib

Rabu, 17 Maret 2021 | 19:54

Country Director Xiaomi Indonesia, Alvin Tse pada peluncuran Mi 11.

Laporan Wartawan Nextren, Zihan Fajrin.

Nextren.com - Xiaomi kemarin (16/3) akhirnya meluncurkan Mi 11 di Indonesia bersamaan juga dengan produk smart home yang cukup dibutuhkan saat ini.

Sebelum peluncurannya, Xiaomi menghadirkan sesi tanya jawab bersama media via Zoom yang diantaranya membahas soal hp dari brand tersebut sering jadi barang ghoib.

Barang ghoib ini diartikan sebagai barang yang langka dan susah dicari, kalaupun ada barang dijual dengan harga yang cukup mahal dan ini bukan dari Xiaomi asli.

Diantaranya produk Xiaomi yang sering dianggap langka oleh konsumen ialah dari seri Note.

Baca Juga: Spesifikasi Xiaomi Mi 11 Lite Terungkap, Pakai Snapdragon 732G

GSM Arena

Poco M3

Dari Redmi Note 5, Note 8, Note 9 dan Note 9 Pro, hingga ke brand POCO X3 NFC pernah dianggap jadi baran ghoib.

Sebagian dari mereka juga merasa kesal karena dikalahkan oleh bot atau komputer.

Dengan adanya bot ini juga sempat menjadi penghalang flash sale POCO M3 hingga jadwalnya jadi mundur.

Keresahan ini bisa saja dirasakan kembali oleh konsumen ketika Mi 11 hadir, apalagi banyak teknologi yang inovatif.

Alvin pun menjelaskan kemungkinan perangkat jadi barang ghoib ada tiga alasan, sepertidi halaman berikutnya.

Alasan yang pertama, setiap produk yang mereka luncurkan dan ditawarkan pada flash sale selalu habis dalam waktu cepat yaitu sekitar 2 menit.

Ada faktor mengapa barang bisa terjual dengan cepat seperti bot dan tengkulak atau sebutan orang yang akan menjual produk kembali.

Alasan yang kedua, sekitar 4 tahun terakhir Xiaomi lebih banyak menghadirkan produk yang ditawarkan untuk online.

"Kita sudah mulai dengan perkembangan menghadirkan 200 Mi Store, dan 2000 Mi Partner, dan kita akan menggandakan," ujar Alvin Tse, Country Director Xiaomi Indonesia.

Baca Juga: Beda dari Tiongkok, Xiaomi Mi 11 Indonesia Bawa Charger di Dalam Box!

Akan lebih banyak lagi toko-toko offline yang akan bisa ditemukan konsumen.

Bahkan Xiaomi bekerjasama dengan Google agar toko offline Xiaomi terdekat bisa ditemukan oleh konsumen yang ingin berkunjung.

Alasan ketiga terjadinya barang ghoib juga tergantung dari supply dan demand.

Alvin menjelaskan jika Xiaomi memberikan barangnya sedikit dan demand atau permintaan tinggi, maka akan terjadi kelangkaan.

Namun bila Xiaomi melakukan hal sebaliknya ada juga dampaknya, lihat di halaman selanjutnya.

Bila demand yang diberikan oleh Xiaomi cukup besar akan bermasalah di bidang industri.

Sehingga dua hal ini masih diusahakan oleh Xiaomi agar tidak terlalu banyak produk juga dan tidak terlalu kekurangan.

"Intinya ini adalah beberapa hal yang terus kita upayakan untuk diatasi," kata Alvin.

(*)

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya