Petinggi Spotify Abaikan Eksistensi iTunes di Podcast Terbarunya

Sabtu, 13 Maret 2021 | 10:43
HAI Online

Ilustrasi Spotify.

Nextren.com -Pada 11 Maret lalu, Spotify meluncurkan Podcast terbaru yang membahas tentang sejarah perkembangan perusahaannya dan masalah pembajakan di industri musik.

Dalam podcast ini, petinggi Spotify seperti Gustav Soderstrom dan Sean Parker mengabaikan eksistensi iTunes dalam upaya pemberantasan pembajakan di industri musik.

Padahal, jika berbicara tentang upaya pemberantasan pembajakan, iPod dan iTunes memiliki peran yang vital dalam mengurangi pembajakan musik digital.

Dengan adanya iTunes, konsumen dipermudahuntukmembeli lagu asli yangmampu membatasi perilaku pembajakan musik digital.

Baca Juga: Spotify Bakal Ungguli Popularitas Apple Podcast di Amerika Serikat

Melansir dari The Verge, podcast ini menampilkan beberapa diskusi yang menarik tentang bagaimana pembajakan di industri musik mendorong perkembangan Spotify pada masa itu.

Pada awalnya, pendiri Spotify kerap mendiskusikan tentang bagaimana mereka ingin menikmati musik bajakan namun dengan cara yang legal.

Pada perkembangannya, keberadaan Pirate Party di Swedia berpengaruh besar terhadap awal eksistensi Spotify di Swedia.

Baca Juga: Spotify dan Kakao Entertainment Capai Kesepakatan Akhir, Happy Ending?

Apple dan Spotify sendiri bukanlah 2 perusahaan yang memiliki hubungan 'akrab' dalam industri musik dan teknologi.

Melansir dari 9to5mac.com, Spotify kerap menuduh Apple sebagai perusahaan monopoli karena mewajibkan layanan streaming lain yang tersedia untuk iPhone dan iPad untuk membayar komisi sebesar 30% untuk berlangganan.

Disisi lain, Apple Music tak harus membayar komisi 30% kepada pihak Apple agar dapat eksis di iPhone dan iPad.

Baca Juga: Spotify HiFi Bakal Segera Dirilis! Siap Manjakan Telinga Pendengarnya

Jika kalian tertarik untuk menyimak sejarah Spotify dan sejarah pembajakan musik di era digital, kalian bisa mendengarkan podcast di link berikut.

Setelah mendengarkan Podcast terebut, kalian bisa tulis tanggapan di kolom komentar. (*)

Tag

Editor : Kama