Laporan Wartawan Nextren, Hesti Puji Lestari
Nextren.grid.id - Tak dapat dipungkiri bahwa teknologi berkembang dengan sangat pesat.
Namun, seiring dengan perkembangan yang ada beberapa hal dirubah untuk menyesuaikannya.
Perubahan yang ada pada desain smartphone memang berubah dari waktu ke waktu.
Beberapa komponen seperti jack audio juga dihilangkan dari hape high-end saat ini.
Bukan hanya itu, beberapa bulan ini banyak juga hape pintar yang diproduksi dengan menanamkan baterai non-removable.
(BACA:Spesifikasi Xiaomi Mi 5C, Penerus Mi 4C Ini Hanya Rp 2 Jutaan)
Baterai jenis ini memang terkenal lebih awet dibandingkan dengan baterai bongkar pasang.
Namun, baterai jenis ini ternyata juga memiliki beberapa kelemahan loh.
Buat kamu yang penasaran dengan kekurangan betarai jenis Non-removable ini, tim Nextren punya informasinya buat kamu.
1. Harga jual lebih murah
Ya, tak seperti hape dengan baterai removable, hape dengan baterai yang tak bisa diganti punya nilai jual yang lebih murah loh.
Pasalnya, beberapa orang akan berpendapat bahwa jika baterainya terjadi kerusakan maka akan dengan mudah diganti.
Tapi, jika hape tersebut mengusung baterai tanam, maka besar kemungkinan pembeli ragu akan performa yang disediakan.
(BACA:Mending Pilih iPhone 8 Daripada iPhone X, Alasannya Memang Masuk Akal)
2. Biaya ganti mahal
Hal ini memang bukan menjadi rahasia lagi.
Beberapa produk seperti iPhone dan Samsung yang mengusung baterai tanam, membuat pemiliknya harus menyediakan uang lebih jika terjadi kerusakan.
Pasalnya, untuk sekadar mengganti baterai saja diperlukan pembukaan beberapa komponen.
Hal inilah yang menyebabkan ganti baterai tanam menjadi sangat mahal.
(BACA:Storyboard, Aplikasi Ubah Video Jadi Komik Hanya Dalam Hitungan Detik)
3. Susah saat terjadi hang
Ya, hape dengan baterai tanam memiliki back casing yang tak bisa dibuka.
Hal ini menyulitkan penggunanya jika hendak me-refresh perangkat saat terjadi hang.
Seperti yang diketahui, bahwa cara yang biasa digunakan oleh pengguna hape pintar saat terjadi hang adalah melepas baterainya.
Nah, bagaimana jika hapemu mengusung baterai tanam, sulit bukan? (*)