Benarkah Kabar Adanya Status Resmi WhatsApp yang Bisa Curi Rekening Bank?

Senin, 01 Februari 2021 | 20:30
Gambar oleh Thomas Ulrich dari Pixabay

Ilustrasi Whatsapp.

Nextren.com - Sejak munculnya rencana aturan baru WhatsApp, aplikasi chating paling populer ini terus menjadi perhatian.

Hal ini juga membuat gelombang perpindahan netizen ke aplikas chating iain, seperti Signal dan Telegram.

Protes netizen telah membuat WhatsApp terpaksa memundurkan jadwal aturan baru sambil beriklan untuk meminta penggunanya untuk tidak pindah aplikasi lain.

Kini ada hal baru di WhatsApp yang membuat heboh metizen, yaitu sebuah status.

Status di aplikasi WhatsApp biasanya berisi konten foto atau video pendek yang diunggah pengguna.

Baca Juga: Cara Mudah Undang Teman Kamu ke Grup WhatsApp Hanya Lewat Link

Pekan ini, posting Status yang dibuat oleh pihak WhatsApp mulai muncul di linimasa, berdampingan dengan konten Status dari pengguna biasa.

Meski ditujukan untuk meneruskan informasi dari perusahaan, sebuah kabar yang beredar viral menuding bahwa Status unggahan resmi dari WhatsApp itu sebenarnya merupakan jebakan yang dibuat oleh scammer untuk mengambil alih rekening bank online pengguna.

Kabar miring itu tersiar lewat tangkapan layar yang memperlihatkan sebuah posting unggahan seorang warga Malaysia di Facebook.

"Jangan tekan link hijau (status unggahan WhatsApp) itu. Kalau tekan, kemungkinan data account bank dan data pribadi akan dipindahkan," bunyi potongan pesan dari screenshot posting Facebook tersebut.

Selain gambar status unggahan WhatsApp di linimasa, posting itu juga menyertakan tangkapan layar program berita dari sebuah stasiun televisi Malaysia yang tampak sedang membahas WhatsApp.

Benarkah status dari WhatsApp ini merupakan jebakan scammer yang bisa mengambil alih rekening bank pengguna?

Ternyata tidak. Hal itu diakui sendiri oleh orang yang mengklaim sebagai pengunggah posting orisinilnya.

Dia menghapus posting dimaksud setelah mendapat penjelasan bahwa status yang diunggah oleh WhatApp tidak berbahaya, kemudian meminta maaf karena telah menimbulkan kecemasan.

Baca Juga: Cara Melihat Data yang Dikumpulkan WhatsApp, Biar Gak Waswas Lagi

(WhatsApp)
(WhatsApp)

Tangkapan layar posting Facebook yang mengklaim bahwa status unggahan WhatsApp merupakan jebakan scammer untuk mengambil alih rekening bank pengguna

Posting itu, katanya, sekadar dimaksudkan untuk menyebarkan kesadaran mengenai praktik scam di WhatsApp, meski isinya keliru dan menyesatkan.

Tangkapan program berita yang disertakan pun tidak berhubungan karena membahas aspek lain dari WhatsApp.

Dihimpun KompasTekno dari The Star, Jumat (29/1/2021), sebelum dihapus, posting Facebook tersebut sudah dibagikan setidaknya sebanyak 50.000 kali semenjak pertama dibuat hari ini.

Kini pembuatnya sudah mengaku salah.

"Ikon WhatsApp di status adalah selamat... Jadi Anda tak perlu panik dan risau lagi," ujarnya dalam posting lanjutan berisi permohonan maaf.

Status perdana WhatsApp Hari ini, Jumat (29/1/2021), WhatsApp membuat heboh pengguna Whatsapp sedunia.

WhatsApp mengunggah Status yang dapat dilihat di handphone/ponsel seluruh pengguna.

Ini adalah pertama kalinya WhatsApp memanfaatkan fitur Status untuk memberikan informasi terbaru bagi penggunanya.

WhatsApp Status seperti ini biasanya hanya muncul saat pertama kali pengguna baru membuat akun WhatsApp.

Baca Juga: 16 Aplikasi Chatting Jadi Satu: WhatsApp, Signal hingga Telegram

Bahasa di Status baru WhatsApp akan mengikuti pengaturan umum di ponsel.

Ketika Status dibuka, ada empat slide Status yang terpampang.

Status pertama. WhatsApp menuliskan bahwa WhatsApp akan membagikan informasi di Status, di mana pengguna akan memperoleh informasi dan pembaruan fitur baru langsung dari WhatsApp.

"WhatsApp sekarang membagikan informasi di Status," tulis WhatsApp.

Status kedua. Pada status selanjutnya WhatsApp menulis bahwa mereka berkomitmen untuk menjaga privasi.

"Satu hal yang tidak baru adalah komitmen kami terhadap privasi Anda," tulis WhatsApp.

Status ketiga, WhatsApp menekankan kembali bahwa mereka akan tetap berkomitmen dengan perivasi pengguna.

"WhatsApp tidak dapat membaca atau mendengarkan percakapan pribadi Anda karena percakapan tersebut terenkripsi secara end-to-end," tulis WhatsApp seperti pernyataannya beberapa waktu lalu, untuk menanggapi rumor terkait perubahan kebijakan privasi pengguna," tulis WhatsApp pada status ketiga.

"Nantikan informasi terbaru lainnya dari kami," demikian isi status keempat WhatsApp.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Status Resmi WhatsApp Dikabarkan Bisa Curi Rekening Bank, Benar atau Hoaks? "Penulis : Kevin Rizky Pratama

Tag

Editor : Wahyu Subyanto